Manurung dan Rekan Tewas Diterjang Air Bah, 1 Mahasiswi Hilang

diterjang air bah

TOPMETRO.NEWS – Tewas diterjang air bah. Begitulah nasib Parulian Manurung alias Lian alias Manurung (21) dan temannya Felicia Honesti (21) yang tewas setelah hanyut di sungai di objek wisata Air Terjun Lubuk Hitam, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Jumat (26/3/2021) sore. Sementara satu korban lagi atas nama Della Sriyuli Yanti hingga kini masih menghilang terseret arus.

diterjang air bah manurung
Sosok Parulian Manurung. foto | indozone

Diketahui, ketiga korban tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP).

Mereka dilaporkan terbawa arus saat bermain di Air Terjun Lubuk Hitam, sekitar pukul 16.40 WIB, Jumat (26/3/2021).

Dikutip dari Inews.id, dua korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia atas nama Parulian Manurung, jasad korban ditemukan Sabtu (27/3/2021.) Dan temannya Felicia Honesti ditemukan sehari sebelumnya pada Jumat (26/3/2021).

”Korban yang baru ditemukan itu bernama Parulian Manurung, merupakan warga Lubuk Buaya, Padang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” kata Asnedi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Sabtu (27/3/2021)

Asnedi menambahkan, korban ini ditemukan sejauh 300 meter dari tempat awal korban terseret arus sungai.

”Korban ditemukan Sabtu (27/3/2021) pukul 07.30 WIB oleh tim gabungan. Sekarang sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara,” kata dia.

Dengan ditemukan satu mahasiswa lagi, lanjutnya, berarti sudah dua korban ditemukan.

”Kemarin sudah ditemukan satu korban mahasiswi bernama Felicia Honesti, dan hari ini Parulian Manurung, sementara korban yang masih belum ditemukan Della Sriyuli Yanti,” terang dia.

Sementara itu Sutan Hendra, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang sebelumnya mengatakan, musibah itu bermula ketika rombongan mahasiswa UNP berwisata ke Air Terjun Lubuk Hitam, Jumat (26/3/2021).

Setiba di lokasi, rombongan mahasiswa itu menaiki air terjun yang bertingkat, mulai dari tingkat satu hingga tingkat tiga.

Namun nahas, saat hendak naik ke tingkat tiga, turun hujan lebat yang membuat debit air terjun membesar.

”Ada empat orang dari rombongan yang saat itu berjalan di tepi dan hendak menyeberangi sungai. Saat menyeberang itulah mereka terseret air bah yang datang mendadak,” kata Sutan.

Satu dari empat orang yang terseret itu berhasil diselamatkan rekannya. Namun, tiga orang lagi hanyut terseret arus dan hilang.

Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang, Asnedi menambahkan, pada Jumat (26/3/2021), pihaknya menurunkan satu tim dengan 6 orang personel untuk membantu mencari 3 korban yang hanyut.

”Kami dapat laporan bahwa anak tiga orang yang merupakan mahasiswa hanyut di aliran sungai Lubuk Hitam. Kami sudah menurunkan satu tim dengan 6 personel untuk membantu mencari korban di lokasi kejadian,” katanya.

Pencarian korban sempat dihentikan Jumat malam, kemudian baru dilanjutkan Sabtu pagi.

TOPIK SERUPA | Bener Meriah Diterjang Banjir Bandang, Rumah Warga Rusak, Jembatan Putus

Seperti dilaporkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya diterjang banjir bandang, begitulah Kabupaten Bener Meriah. Wilayah ini diterjang banjir bandang sekitar pukul 17.30 WIB, pada Sabtu, 16 Januari 2021 silam.

Banjir bandang itu dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan rumah warga ikut hacur.

Ilyas, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengatakan peristiwa banjir bandang itu terjadi di Gampong atau Desa Wih Ni Durin, Kecamatan Syiah Utama.

penulis | jeremitaran

sumber/foto | inews

Related posts

Leave a Comment