Panen Kelengkeng, Sabrina: Buah Ini Punya Potensi Ekonomi Tinggi

Panen Kelengkeng, Sabrina Buah Ini Punya Potensi Ekonomi Tinggi

topmetro.news – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) R Sabrina panen buah kelengkeng berkualitas premium di kebun kelengkeng milik petani Jani Ginting yang terletak di Desa Liang Muda, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deliserdang, Kamis (20/5/2021). Menurut Sabrina, buah kelengkeng memiliki potensi ekonomi yang tinggi dan perlu dikembangkan.

“Banyak warga yang belum mengetahui bahwa buah kelengkeng punya nilai ekonomis yang tinggi. Bahkan, kelengkeng jenis Kateki bisa menghasilkan 100 kilogram per pohon,” tutur Sabrina.

Sabrina menambahkan, kelengkeng Kateki mempunyai kualitas premium, berdaging tebal, segar, serta memiliki biji yang kecil. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, buah ini berpotensi untuk dipasarkan secara internasional.

Plt Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut Bahruddin Siregar mengatakan bahwa Jani Ginting merupakan petani binaan dari Dinas TPH Sumut sejak tahun 2004. Kini luas lahan yang telah ditanami buah kelengkeng sekitar 30 hektare.

“Namun baru 2 hektare yang menghasilkan, karena lebih dahulu ditanam. Sebelum dipanen buah ini sudah ada yang membelinya, Rp40.000 per kilogram,” tutur dia.

Menurut Bahruddin, untuk di Sumut baru Jani Ginting yang melakukan budidaya pengembangan tanaman Kelengkeng Kateki. Padahal permintaan untuk buah kelengkeng juga cukup tinggi.

“Permintaan kalengkeng di Sumut ini cukup tinggi, hasil panen dari bapak ini (Jani Ginting) saja belum cukup untuk memenuhi permintaan kita di Sumut, dalam seminggu mereka hanya mampu memproduksi sebanyak 100 Kg buah kelengkeng,” ungkapnya.

Sementara itu, Dedi Juliardi yang merupakan pengelola kebun kelengkeng milik Jani Ginting, mengatakan bahwa tanaman kelengkeng tersebut yang diatur dengan jarak tanam 6 x 6 meter dan dipupuk dengan menggunakan pupuk organik.

“Pertama untuk pertumbuhan vegetatif, pupuk yang diberikan adalah pupuk organik cair yang diracik sendiri. Kemudian, untuk pertumbuhan generatif (buah) kami juga menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri,” ujar Dedi, keluarga Jani Ginting.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment