Kenapa Harus Injak Rem Sebelum Menyalakan Mesin Mobil Transmisi Matik?

menekan pedal rem

topmetro.news – Menyalakan mobil dengan transmisi otomatis biasanya harus sambil menekan pedal rem. Sedangkan untuk beberapa mobil zaman dahulu, selain transmisi otomatis, tinggal putar saja kunci mobilnya dan mesin menyala.

Namun saat ini, kebanyakan pabrik mobil mengharuskan pengemudi untuk menekan pedal rem baru mesinnya bisa dinyalakan. Jika tidak, mesin tidak akan menyala walaupun sudah memutar kunci atau menekan tombol start/stop engine.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, prosedur untuk menyalakan mobil matik dengan menginjak pedal rem dahulu bertujuan untuk keselamatan pengemudinya.

“Menginjak rem terlebih dahulu sebelum menyalakan mesin mobil merupakan prosedur keselamatan. Agar mobil tidak langsung bergerak atau jalan saat msin hidup,” kata Didi belum lama ini.

Begitu juga keterangan Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/ EDER Dept. Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor. Diinjaknya rem membuat mobil diam ketika mesin dinyalakan.

“Menyalakan mobil matik dengan injak rem terlebih dahulu untuk mengantisipasi mobil bergeser secara tiba-tiba saat mesin nyala. Tujuannya untuk memastikan keamanan si pengemudi dan kendaraannya,” ucap Bambang.

Ketika memutar kunci atau menekan tombol start/stop engine tanpa menginjak pedal rem, mobil akan masuk ke mode aksesori. Dalam mode ini, seluruh perangkat elektronik bisa berfungsi. Misalnya power window bisa bekerja tanpa harus menyalakan mesin.

Prosedur menginjak rem terlebih dahulu ini juga ada pada mobil manual yang sudah lengkap dengan tombol start/stop engine. Tetapi bedanya, pada mobil manual, menekan pedal kopling lah yang harus sebelum menyalakan mesinnya.

Transmisi Otomatis dan Kontur Jalan

Pengetahuan yang terbatas mengenai berkemudi bersama mobil dengan transmisi otomatis kerap kali membuat persoalan tersendiri. Khususnya saat hendak melewati kontur jalan lebih tinggi. Dalam kasus ini, bila pengemudi tak punya pengetahuan cukup, terdapat kecenderungan mobil tak mampu menanjak. Sehingga, bisa berakibat fatal.

“Menggunakan mobil bertransmisi otomatis di dalam kota mungkin tidak banyak permasalahan karena jalannya tak banyak hambatan. Tapi saat ke luar kota, tentu berbeda,” ujar Taining Department Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Aji Prima Barus belum lama ini.

Guna memaksimalkan kinerja mesin, kata Aji, pada kondisi menanjak, pengemudi sebaiknya menurunkan kecepatan mobil. Kemudian memindahkan tuas ke posisi 2 atau L. Pada saat yang sama pula, maksimalkan putaran mesin yang tinggi atau RPM. Namun bila tanjakkan tidak cukup curam, cukup melakukan pengendalian seperti biasa.

BACA | 4 Merek Mobil yang Menjalani Suntik Mati di Indonesia pada 2021

Sedangkan untuk kondisi jalan yang menurun atau turunan, sebaiknya juga menggunakan gigi rendah. Asuminya, agar engine break aktif untuk membantu sistem pengereman.

“Kemudian, jika mobil terpaksa berhenti karena lampu merah, pindahkan tuas transmisi ke mode N dengan posisi kaki tetap menginjak rem. Karena kalau di mode P, ketika mobil ingin jalan (menurunkan tuas), ada kemungkinan malah mundur (ke-R),” ucap Aji.

Di samping itu, dalam upaya mendapatkan konsumsi bahan bakar yang efisien, ia juga menyarankan agar kerap menjaga kestabilan kecepatan mobil. Atau putaran mesin di RPM 2.000 – 3.000. Kalau pun sesekali perlu menambah kecepatan, pastikan pedal gas injak secara halus.

sumber | kompas.com

Related posts

Leave a Comment