Santri Tewas, Korban Dipukul Karena Tak Menghargai Senior

Santri Tewas, Korban Dipukul Karena Tak Menghargai Senior

topmetro.news – Hanya karena ingin dihargai, seorang kakak kelas di Pesantren Darul Arafah, Desa Lau Bakri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, berbuat tega kepada juniornya.

Siswa tingkat SMA berinisial APH (16), warga Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) memukuli juniornya, PWA (14), warga Rantau Raya, Desa Benua Raja, Kuala Simpang hingga tewas, Sabtu (5/6/2021) sekira pukul 22.00 WIB.

“Motifnya, tersangka sakit hati kepada korban karena merasa tidak dihargai oleh juniornya,” ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menjelaskan, Senin (7/6/2021).

Dijelaskannya, peristiwa itu bermula pada Sabtu (5/6/2021) sekira pukul 16.30 WIB, tersangka sebagai kakak kelas menyuruh korban menjumpainya di Aula Pesantren Darul Arafah.

Usai sholat Isa, korban mendatangi aula dan ternyata tersangka tidak berada di tempat yang dijanjikan. Karenanya, korban balik ke kamar pesantren.

“Namun, sekira 22.00 WIB, tersangka kembali memanggil dan korban mendatangi aula. Tersangka kemudian memukuli korban hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia,” terang Nainggolan.

Selanjutnya dua temannya membawa korban ke klinik pesantren, dan Ustaz Harun menghubungi orang tua siswa tingkat SMP tersebut.

Pada Minggu (7/6/2021) sekira pukul 01.20 WIB, orang tua korban sampai di pesantren dan melihat anaknya sudaj meninggal dunia.

“Kemudian jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi,” kata Nainggolan.

Kasus itu kemudian diselidiki petugas Polsek Kutalimbaru dan tersangka berhasil diamankan. Polisi juga memintai keterangan dua pelajar sebagai saksi, AGS (14), warga Kabupaten Tanah Karo, dan RKA (14), warga Tanjungmorawa.

Barang bukti sepasang pakaian dan disita petugas. Kasus itu kini ditangani pihak Polrestabes Medan.

reporter | Dedi

Related posts

Leave a Comment