Bentoel Berhasil Tekan Kerugian 83,56 Persen

Berhasil Tekan Kerugian

TOPMETRO.NEWS – Berhasil tekan kerugian di kuartal pertama 2021, PT Bentoel Internasional Tbk (RMBA) mencatatkan rugi bersih Rp7,103 miliar atau menyusut 83,56% dibandingkan kuartal I 2020 senilai Rp43,29 miliar.

Selain itu, penjualan emiten produsen rokok ini merosot 43,78% menjadi Rp2,289 triliun. Tapi beban penjualan menyusut 43,46% menjadi Rp2,019 triliun. Sehingga laba kotor turun 46,3% menjadi Rp269,23 miliar.

Berhasil Tekan Kerugian Terangkum dalam Laporan Keuangan

Informasi ini disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Menariknya, beban operasi menyusut 55,78% menjadi Rp210, 07 miliar. Hal itu disebabkan beban penjualan menyusut 73,14% menjadi Rp94,41 miliar. Ditambah perseroan membukukan keuntungan nilai tukar rupiah sebesar Rp38,66 miliar, sedangkan kuartal I 2020 membukukan kerugian selisih nilai tukar rupiah senilai Rp18,3 miliar.

Sementara itu, aset terkumpulkan sebesar Rp11,477 triliun atau terkoreksi 7,9% dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar Rp11,477 triliun. Hal itu karena kewajiban jangka pendek turun menyusut 25% Rp2,823 triliun.

Kemudian arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp442,53 miliar, merosot 77,16% dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp1,936 triliun.

Masih meruginya perseroan menjadi kinerja negative setelah tahun 2020 juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp2,66 triliun atau memburuk dibanding akhir tahun 2019 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp50,612 miliar.

Akibatnya, rugi per saham dasar tercatat Rp73,27 dibandingkan akhir tahun 2019 yang membukukan laba per saham senilai Rp1,39.

Sementara pendapatan bersih emiten rokok milik British American Tabacco di tahun 2020 tercatat sebesar Rp13,89 triliun atau turun 33,65% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp20,834 triliun. Namun beban pokok penjualan tertera sebesar Rp12,501 triliun atau turun 29,56% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp17,749 triliun.

Sehingga laba kotor terbilang Rp1,389 triliun atau turun 54,49% dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp3,085 triliun.

Perseroan mencatatkan penurunan nilai aset tetap berupa aset bangunan, mesin dan peralatan senilai Rp1,378 triliun. Padahal di tahun 2019, pos tersebut nihil.

Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp5,708 triliun atau turun 32,05 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp8,401 triliun. Adapun total kewajiban terbilang sebesar Rp6,754 triliun atau turun 21,44% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp8,598 triliun.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya pernah mengatakan, meski tarif cukai kembali naik pada tahun ini, kinerja emiten rokok diprediksi akan relatif stabil lantaran mereka sudah memiliki pasar tersendiri.

“Walaupun ekonomi dalam pemulihan, kinerja belum dapat mencapai kondisi yang signifikan pada 2021,” ungkapnya.

BACA PULA | Pejabat Kemenkeu Dirombak, Rio Silaban Jadi Dirjen Kekayaan Negara

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, pejabat Kemenkeu dirombak Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Perombakan pejabat eselon I di jajaran Kemenkeu (Kementerian Keuangan Republik Indonesia) itu digelar di Gedung Kemenkeu, Jumat (12/3/2021).

Askolani dipercaya sebagai Dirjen Bea Cukai yang baru sedang Rio Silaban jadi Dirjen Kekayaan Negara.

sumber/foto | neraca

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment