topmetro.news – Miris. Proyek Jalan Usaha Tani milik Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun sudah retak. Padahal, proyek pembangunan jalan ini masih sedang dalam proses pengerjaan oleh rekanan.
Bukan hanya retak. Proyek yang berlokasi di Huta IV, Nagori Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun ini juga nampak sudah banyak lubang-lubang kecil.
Disinyalir kondisi ini akibat pengerjaan yang tidak maksimal terutama pada campuran semen dan pasir.
Seperti kata Parulian Panjaitan, Ketua DPD LSM Kerista Sumut kepada reporter. Ada dugaan, hal ini ( bangunan retak dan berlubang) akibat pengerjaan yang asal dan tidak sesuai kaidah konstruksi umumnya.
“Bila bangunan seperti ini biasanya pengerjaannya asalan saja. Terutama pada campuran semen pasir. Masa baru dikerjakan sudah retak. Ini sering terjadi untuk meraup untung yang sebesar-besarnya,” ucap Parulian.
Semen Cair
Amatan reporter di lokasi kegiatan, nampak kondisi jalan usaha tani sudah retak. Bahkan, untuk menutupi kebobrokan bangunan ini, ada dugaan, pihak rekanan sengaja melakukan penyisipan menggunakan semen cair pada bagian yang retak.
Begitu juga pada bagian yang berlubang, sengaja mereka olesi dengan semen cair untuk menutupi permukaan yang berlubang.
Sementara itu, T Tarigan, Pejabat Pelaksana Tehknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pertaniaan Kabupaten Simalungun belum berhasil dimintai tanggapan karena handponenya dalam kondisi tidak dapat dihubungi.
reporter | David Napitu
