Bimtek Pengelolaan BUMK Desa di Aceh Singkil Sarang Ilmu Minim Peserta

Bimtek Tata Kelola BUMK Desa di Aceh Singkil Sarang Ilmu Minim Peserta

topmetro.news – Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Manajemen Kelembagaan Kampung yang terselenggara oleh Lembaga Pengembangan Aparatur Negara (LEMPANA) minim peserta.

Padahal kegiatan bimtek tersebut sangat baik apabila seluruh BUMK Desa se-Aceh Singkil mengikutinya, Hal itu, karena menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.

Ada pun narasumber yang memberikan materi yaitu, pihak DPMG Provinsi Aceh, pihak BPKP, Direktur Rimo Kompos, Direktur Bumdes Bersama Malum Tendi Sejahtera Kecamatan Gunung Meriah dan dan Co GM Wilayah Sumatera PT Mutiara Teknologi Indonesia (MTI) selaku penyedia PERTADES untuk Wilayah Nusantara dan terakhir tenaga ahli P3MD TPP Kemendes Aceh Singkil.

Dari 116 desa yang ada di Kabupaten Aceh Singkil, hanya ada 54 peserta yang mengikuti acara bimtek itu. Hal ini seperti disampaikan ketua penyelenggara dari Lempana Rahmad Prayuda saat membuka acara di Balai Pemuda Desa Pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak, yang dihadiri Bupati Aceh Singkil dan perwakilan Kejari Singkil.

Manfaat Bimtek

Dalam pidatonya, Rahmad mengatakan, bahwa acara bimtek ini bukan hanya kegiatan seremonial semata. Melainkan berdampak besar bagi BUMK desa ke depan.

“Kegiatan bimtek ini sangat bagus diikuti oleh seluruh BUMK Desa di Aceh Singkil. Selain mendapatkan ilmu, juga bisa langsung bertanya kepada pemateri bagaimana cara mengelola keuangan BUMK berbasis teknologi,” ucap Rahmad, Senin (13/9/2021).

“Kita sangat menyayangkan bagi pemerintah desa yang tidak mengirimkan pesertanya. Selain acaranya di daerah, juga banyak ilmu yang kita dapat dari acara bimtek ini,” katanya.

“Seperti kita ketahui bersama, BUMK di setiap desa masih sangat banyak yang tidak berjalan. Dan bahkan dana yang dikucurkan untuk BUMK tidak bisa dipertanggungjawabkan laporan keuangannya,” sambungnya.

Maka itu, lanjutnya, mereka hadir di sana dengan membawa para narasumber andal yang sudah ada pengakuan soal kredibilitas dalam memberikan materi. Sehingga, kata Rahmad, sangat sayang bila ada desa yang tidak mengirimkan pesertanya untuk mengikuti bimtek itu.

“Acara yang berlangsung tiga hari ini sangat bermanfaat bagi peserta. Dan ilmu yang didapat bisa langsung diaplikasikan di desa tempat mereka tinggal,” imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang peserta dari Desa Ujung Bawang Asdaria kepada reporter topmetro.news mengatakan, bahwa selama mengikuti bimtek, banyak ilmu yang ia dapat. Khususnya soal bagaimana cara mengelola dana desa yang dikelola oleh BUMK.

“Ini pertama kali saya mengikuti bimtek. Dan ilmu yang kami dapat dalam acara ini sangat luar biasa,” kata Asdar.

Selain ada pengajaran bagaimana cara mengelola manajemen BUMK desa, mereka juga bisa melihat secara langsung BUMK di Pulau Banyak yang sudah maju.

Harapannya ke depan, acara itu kembali terselenggara. “Perasaan saya, waktu tiga hari tersebut kurang banyak. Bila perlu setiap bulannya terselenggara. Sehingga kami betul-betul bisa mengelola dana desa yang dikelola oleh BUMK,” tutupnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment