Menjaga Sarana dan Prasarana Olahraga Pasca-PON Papua 2021

PON XX Papua 2021 tinggal beberapa hari lagi akan berakhir

topmetro.news – PON XX Papua 2021 tinggal beberapa hari lagi akan berakhir. PON ini sendiri berlangsung di empat kluster. Antara lain, di Kota Jayapura terdiri dari (16 venue), di Kabupaten Jayapura (14), Kabupaten Mimika (9), dan Kabupaten Merauke (5).

Seperti diketahui sebagian venue di empat klaster itu memang sudah disiapkan oleh Pemprov Papua. Serta hanya membutuhkan renovasi dan penyesuaian untuk memenuhi standar internasional. Namun sebagian venue lainnya merupakan bangunan baru.

Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, sesuai Inpres No. 10 Tahun 2017, maka ada pembangunan venue untuk aquatic (kolam renang, polo air, dan loncat indah), Istora, hoki (indoor dan outdoor), dan kriket. Kemudian, sesuai Inpres No. 1 tahun 2020, ada pula pembangunan venue untuk cabang olahraga sepatu roda, panahan, dan dayung.

“Penyelenggara kemudian juga minta dukungan penataan kawasan yang terdiri dari, rumah susun sebagai wisma atlet, juga infrastruktur jalan, air bersih, drainase, sanitase, dan lainnya,” kata Iwan kepada wartawan di Media Center Jakarta untuk PON 2021, Rabu (13/10/2021).

Fasilitas-fasilitas cabang olahraga dan sarana-prasarana PON 2021 itu tentu tak boleh terabaikan pasca-PON. “Nah, itu. Dalam setiap pesta, yang repot kan yang cuci piring,” kata Iwan.

Menurut Iwan, sejak awal, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan pemanfaatan semua fasilitas sarana-prasarana PON itu. Sarana dan prasarana itu tak boleh mubazir, tak terurus, tersia-siakan.

Karena itu, Iwan mengatakan, Kementerian PUPR pun sudah mendorong agar terjadi kerja sama Pemprov Papua dengan pihak-pihak tertentu. Yaitu, untuk pengelolaan dan pemanfaatannya. “Itu juga sebabnya setiap calon penyelenggara dituntut punya konsep menyangkut komitmen keberlanjutan,” kata Iwan.

Salah satu tugas Pemprov Papua adalah membangun atmosfer olahraga yang kondusif. Sehingga stadion-stadion yang sudah ada dan bertaraf internasional itu bisa bermanfaat secara maksimal.

Kata Iwan, Pemprov Papua juga sudah menunjuk tiga pengelola sarana dan prasarana olahraga itu. Salah satunya adalah kaum milenial yang bisa memanfaatkan fasilitas olahraga itu untuk kegiatan-kegiatan non-olahraga. Sebut misalnya festival adat dan budaya, musik, dan kegiatan positif lainnya.

Rawat Venue PON Papua

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat meresmikan sejumlah arena pertandingan atau Veneu PON XX Papua berpesan agar venue-venue cabang olahraga tersebut terus dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya setelah PON usai.

“Setelah mampu membangun venue-venue yang baik ini, pekerjaan kita belum selesai. Tugas selanjutnya adalah menjaga, merawat, dan memanfaatkan venue ini dengan sebaik-baiknya. Saya menegaskan tidak mau veneu-veneu tersebut menjadi tidak terawat dan rusak setelah PON usai,” tuturnya.

“Saya tidak ingin PON selesai fasilitas yang telah kita bangun dengan dana besar dan berstandar internasional ini justeru jadi tempat sepi, tidak terawat, dan akhirnya rusak. Ini yang tidak kita maui,” katanya di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, beberapa waktu yang lalu.

Ia pun meminta kepada gubernur, bupati, dan wali kota agar segera menyiapkan manajemen pengelolaan pemanfaatan fasilitas tersebut secara profesional. Sehingga nantinya seluruh arena yang ada sepeninggalan PON XX Papua terpelihara dengan baik.

sumber | Media Center PON XX Papua JCC

Related posts

Leave a Comment