Harga Mobil Range Rover Terjun Bebas

Pasar mobil seken

topmetro.news – Pasar mobil bekas (seken) di Indonesia tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang mengejar value to money. Para konsumen pun enggan menghabiskan banyak uang untuk mobil yang beberapa tahun kemudian harganya langsung jatuh.

Salah satunya terjadi pada mobil di segmentasi mobil mewah. Hal itu terungkap oleh pemilik dealer mobil di Jakarta.

Pemilik dealer mobil bekas Focus Motor Agustinus mengungkapkan bahwa sebagian mobil mewah mengalami penurunan harga yang tajam. Padahal, mobil tersebut belum terlalu lama di jalan. Misalnya mobil mewah Range Rover, buatan Land Rover Inggris.

“Harganya jatuh untuk Range Rover. Tahun 2015, 2017 mungkin sudah separuh dari harga barunya. Baru pakai 4-5 tahun sudah separuh harga,” katanya.

Sebagai contoh, Range Rover Evoque baru memiliki banderol Rp1,2 miliar. Namun harga bekasnya untuk tahun 2015 berada di kisaran Rp600 juta – Rp700 jutaan. Sementara mobil di tahun 2012 ada yang menyentuh Rp470 juta.

Mobil-mobil yang mengalami jatuh harga umumnya terjadi pada merk yang tidak banyak beredar atau anti-mainstream. Selain itu, mobil ini juga memiliki biaya servis yang cukup mahal daripada mobil lain sejenis dari pabrikan Jepang.

“Yang jatuh Range Rover, kaya mobil Jaguar jatuh, di sini masih fanatik merk. Segala macam Audi harga bisa separuh kalau sudah 4-5 tahun,” katanya.

BACA JUGA | Ini Bukti Harga Mobil Bekas ‘Hancur-Hancuran’ Gegara Pajak 0%

Mobil Hobi

Namun, bukan berarti semua jenis mobil mewah mengalami penurunan harga. Beberapa brand yang masuk ke dalam jenis mobil hobi nyatanya masih cukup kuat bertahan. Meski ada penurunan harga, namun tidak separah mobil di atas. Selain itu, brand mainstream juga berpengaruh.

“Lexus nggak. Kuat kaya Toyota. Harga ngga sejatuh itu itu. Mini Cooper lumayan kuat, karena mobil hobi masuknya kan. VW kodok juga kuat. Bahkan mobil barunya suka nggak ada barang. Bahkan sama Mini Cooper masih mahalan VW kodok karena barang susah. Mini banyak di ATPM dan ready terus,” jelasnya.

VW Kodok memiliki sejarah panjang, yakni sudah berusia 75 tahun. Bentuknya yang khas juga menjadi nilai tambah. Keunikan dan nilai ini yang menjadikannya sebagai mobil hobi. Hal sama juga terjadi pada Suzuki Jimny.

“Jimny nggak mungkin turun 30-40. Beda brand, beda strategi mereka. Beda harga. Baru seken juga beda,” sebut Agustinus.

sumber | CNBC Indonesia

Related posts

Leave a Comment