Gempala Surati Inspektorat Langkat Minta Audit Penggunaan DD Seluruh Kades

Dana Desa di Langkat

topmetro.news – Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Langkat (Gempala), Selasa (9/11/2021), meminta kepada Inspektorat Kabupaten Langkat agar mengaudit penggunaan anggaran Dana Desa (DD) di seluruh desa yang berada di Langkat.

Menurut Koordinator Gempala Langkat Abdul Aziz, tujuan dari pada menyurati Inspektorat tersebut agar terciptanya tatanan dan program pemerintah untuk membangun mulai dari desa ke desa.

Meski tidak menurunkan aksi massa, dalam kesempatan itu Gempala kembali menyoroti setiap desa yang ada di Langkat. Khususnya terkait Dana Desa yang telah digelontarkan kementrian untuk kebutuhan pembangunan desa guna kemajuan desa.

Sebab, Gempala menduga banyak oknum pemerintahan desa, tidak transparas soal anggaran penggunaan Dana Desa. Khususnya pada salah satu desa di Kecamatan Batang Sarangan, Langkat.

“Banyak kepala desa yang tidak memasang atau memiliki plank penjabaran penggunaan DD di kantor desa. Dan plank hasil pembangunan pada Tahun Anggaran 2020/2021. Sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008 tetang informasi keterbukaan publik. Kami menduga, aggaran tersebut sebahagian besar tidak terrealisasikan untuk kebutuhan desa dan kesejahteraan warga desa tersebut,” katanya.

“Dalam hal ini, Gempala sebagai organisasi kemahasiswaan dan pemuda mendukung penuh program pemerintah yang positif dan melibatkan kaum pemuda dan mahasiswa. Agar tercipta Kabupaten Langkat yang tertata dan lebih maju sesuai dengan harapan masyarakat,” ujarnya kepada topmetro.news, Selasa (9/11/2021) sore.

Gempala meminta kepada Inpektorat Kabupaten Langkat agar segera meng-audit aggaran Dana Desa di seluruh wilayah Langkat. “Apalagi, kami melihat anggaran DD itu banyak digunakan untuk pembiayaan bimtek yang nyaris nggak ada habisnya. Padahal, bimtek itu harus sesuai dengan kebutuhan demi kemakmuran masyarakat desa,” tegasnya.

Jadi, menurut Abdul Azis, Inspektorat selaku auditor internal Pemkab Langkat, harus segera menindak tegas oknum oknum kades yang mempermainkan aggaran Dana Desa untuk kepentingan pribadi, golongan dan kelompok.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment