Bupati Taput Perintahkan Pembelajaran Ekstra Kulikuler Bagi Siswa tidak Lancar Calistung

siswa yang tidak lancar Calistung

topmetro.news – Bupati Taput Drs Nikson Nababan MSi, Selasa (16/11/2021), telah membahas kondisi siswa yang tidak lancar Calistung di SDN Batuarimo Kecamatan Parmonangan. Pembahasan bersama Kadis Pendidikan Bontor Hutasoit dan Kabid Ketenagaan Togar Marbun.

Nikson Nababan membahas masalah itu, menanggapi kasus di SDN Batu Harimo yang menggabungkan anak kelas VI dan IV. Untuk kemudian belajar bersama dengan anak kelas II.

Menurut Bupati, kebijakan yang dilakukan kepala sekolah untuk menggabung siswa kelas IV, VI dan kelas II tidak dibenarkan. Seharusnya jika ada murid kelas IV hingga VI belum lancar Calistung, yang perlu adalah pembelajaran khusus (ekstra kulikuler).

“Kita bisa bayangkan. Bagaimana pandangan anak kelas II terhadap anak kelas VI tidak lancar membaca. Bisa menjadi ejekan anak di bawah kelasnya,” tandas Nikson.

Pada kesempatan itu, Bupati memerintahkan agar kepada kepala sekolah dan wali kelas 1, 2, 3, 4, 5, yang menaikkan murid tidak lancar baca tulis hitung harus dapat teguran keras.

“Untuk itu akan diterbitkan Instruksi Bupati. Agar sekolah melaksanakan ekstra kulikuler kepada murid yang tidak lancar Calistung. Sebab di masa Pandemi Covid-19 yang sudah hampir dua tahun, sekolah tidak bisa tatap muka. Sehingga banyak kelas 1 dan 2 yang tidak lancar Calistung,” ujar Nikson.

Klarifikasi Dinas Pendidikan

Kadis Pendidikan Taput Bontor Hutasoit juga mengklarifikasi berita siswa tidak lancar Calistung dikaitkan dengan Pilkades. Tidak benar siswa turun dari kelas 6 dan 4 ke kelas 2. Tetapi yang terjadi hanya murid itu bergabung belajar membaca di kelas 2.

“Jadi, tidak benar ada intimidasi dan mengancam memindahkan murid yang orangtuanya tidak mendukung suami kepala sekolah yang kebetulan ikut calon kepala desa,” kata Bontor Hutasoit setelah mendengar keterangan Kepala SDN Batu Harimo.

Bupati Taput memerintahkan Kadisdik Taput Bontor Hutasoit segera menurunkan staf Dinas Pendidikan untuk mendata murid yang belum lancar membaca ke seluruh sekolah. Kemungkinan terbanyak adalah di desa terpencil.

Urgensi Ekstra Kulikuler

Pemerhati pendidikan, Ketua Yayasan Parade Guru Tapanuli Utara Martua Situmorang sangat mendukung pembelajaan ekstra kulikuler atau pembelajaran tambahan bagi siswa yang terlambat bisa membaca, menulis, dan berhitung. Sementara siswa tersebut terus naik kelas sampai di kelas VI.

Situmorang menyatakan sangat mendukung upaya Bupati Taput yang menganjurkan Dinas Pendidikan Tapanuli Utara agar melakukan pembelajaran eksta kulikuler kepada siswa yang tidak lancar Calistung.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment