topmetro.news – Andar M Situmorang SH menegaskan, tak ada yang salah, kalau seorang kepala daerah termasuk bupati, tinggal di hotel. Apalagi kalau sifatnya sementara, karena rumah dinas sedang menjalani renovasi.
Pernyataan ini ia sampaikan kepada topmetro.news, Minggu (21/11/2021), menanggapi polemik di Kabupaten Samosir soal Bupati Vandico Gultom, yang tinggal di hotel.
“Rumah dinas sekarang sedang renovasi. Jadi saya kira nggak ada masalah kalau ia (Bupati Samosir-red), tinggal di hotel. Yang penting, roda pemerintahan berjalan terus. Yang parah adalah, kalau kepala daerah sibuk mengurusi mau di mana tinggal selama rumah dinas renovasi. Lalu kinerja terlupakan,” kata pengacara kelahiran Sibabiat Urat Samosir ini.
“Saya juga mendengar berita polemik soal ini dan lagi ramai. Tapi kan rumah dinas adalah rumah tua dan memang lagi rehab. Yang saya tahu, itu rumah Zaman Belanda pakai kolong di samping kantor camat dulu. Baguslah kalau ada upaya merenovasi. Dan tentunya selama rumah itu menjalani renovasi, maka wajar lah kalau Bupati tinggal di hotel dulu sementara. Di mana salahnya?” kata pengacara berdomisili di Jakarta ini.
“Dan tentunya kita boleh sama-sama mengingatkan, kalau renovasi sudah selesai, maka tempatilah rumah dinas itu,” masih kata Andar.
Andar pun mengutarakan, bahwa seingatnya, rumah dinas papan pakai kolong itu adalah aset Pemprov Sumut. Bukan milik Pemkab Samosir. “Dan saya dengar pernyataan Vandico, bahwa rehab bangunan itu sudah izin Pemprov Sumut,” lanjutnya.
Niat Baik Bupati
“Dan yang patut kita apresiasi adalah niat Vandico yang mengatakan, bahwa ia ingin meninggalkan rumah dinas yang layak huni kelak untuk pemimpin berikutnya di Samosir. Jadi untuk apa kita ributi ini. Apalagi hanya karena dasar dukung-mendukung dan suka tak suka? Bagaimana pula kalau rumah dinas yang sudah bagus itu nantinya, yang menempati adalah bupati yang lain? Apa pendukung dan nonpendukung ribut lagi? Sudahlah. Kita bahas saja yang lebih bermanfaat,” urai Andar.
Dan kalau mau fair, lanjutnya, pemimpin sebelumnya juga ada yang menggunakan kediamannya jadi rumah dinas. “Biayanya juga tak jauh beda. Kenapa dulu tak ribut? Lalu bagaimana dengan pemilik hotel yang semua operasional hotelnya sampai ke cuci-cuci sprei dan OB-nya pakai biaya dinas? Sudahlah. Bahas saja yang penting untuk Samosir,” tutup Andar M Situmorang SH.
reporter | Jeremi Taran
