Sungai Sigeaon Kritis, Anggota DPRD Tapanuli Utara Bicara

Kondisi Sungai Aek Sigeaon Tarutung, menurut kesimpulan sejumlah warga kota, saat ini sudah pada level kritis.

topmetro.news – Kondisi Sungai Aek Sigeaon Tarutung, menurut kesimpulan sejumlah warga kota, saat ini sudah pada level kritis.

Ombun Simanjuntak warga Jalan Sisingamangaraja Tarutung, yang juga anggota DPRD Tapanuli Utara menyatakan keprihatinannya melihat permukaan Sungai Sigeaon semakin dalam dan samasekali tidak berpasir lagi. Bahkan kecepatan arus sungai sudah lebih deras dari yang biasanya, berpotensi menggerus dasar sungai semakin dalam.

“Kondisi Sungai Sigeaon saat ini sudah menjadi ancaman bagi Kota Tarutung yang harus segera diatasi. Terus terang, ini sudah situasi darurat. Permukaan air sudah turun di kedalaman lima meter dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Sebagai warga Tarutung. kami memohon kepada pemerintah agar segera melakukan sesuatu sebelum timbul bencana besar. Atau longsor di sisi kiri kanan sungai,” ujar Ombun Simanjuntak.

Ia pun menegaskan, penambangan pasir di hilir sungai ini harus dihentikan.

Sebagai anggota DPRD Ombun Simanjuntak mengatakan, ia mengapresiasi langkah Bupati Tapanuli Utara yang sudah menyampaikan usulan pembangunan bendungan di hilir sungai untuk menormalisir dan revitalisasi sungai.

“Saya kebetulan di Komisi A. Yang membidangi ini adalah Komisi B. Memang kondisi Sungai Aek Sigeaon ini sudah menjadi perhatian kami. Komisi B sudah menemui Kementerian PUPR RI di Jakarta untuk mendukung usulan Bupati membangun bendungan itu,” ujar Simanjuntak.

Ombun pun berjanji akan lebih serius mengikuti perkembangan Sungai Sigeaon tersebut.

Ombun Simanjuntak

Proposal Bendungan

Sebelumnya, tahun 2020 lalu, Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi telah menyampaikan proposal pembangunan bendungan kepada Kementerian PUPR RI. Dari sumber tak resmi beredar informasi, Kementerian PUPR RI menampung anggaran untuk pembangunan tanggul dengan ‘sidefile’.

Sementara menurut pengamatan warga Tarutung, pembangunan tanggul bukan solusi terbaik untuk menyelamatkan Sungai Sigeaon.

Pantauan topmetro.news yang turun ke Sungai Sigeaon, dasar sungai sudah licin tidak ada lagi pasir. Di beberapa titik muncul bebatuan (antara Jembatan Naheong dengan Jembatan Jalan DI Panjaitan). Arus sungai cukup deras di alur yang menyempit dan dalam.

“Bendungan mendesak untuk menyelamatkan Kota Tarutung,” tegas Ombun Simanjuntak kepada topmetro.news, Senin (7/2/2022) di Tarutung.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment