Napak Tilas Jabatan Direktur RSUD Aceh Singkil yang tak Berkesudahan

Direktur RSUD Aceh Singkil

topmetro.news – Tidak sampai dua bulan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Aceh Singkil dr Mirza Arya Nasution mengundurkan diri dari jabatannya. Padahal ia baru menjalani pelantikan pada 19 Januari 2022 yang lalu.

Hal ini membuat masyarakat Aceh Singkil bertanya-tanya, kenapa baru menjabat seumur jagung sudah berhenti.

Bukan tanpa alasan pertanyaan ini terlontar dari masyarakat. Pasalnya direktur-direktur terdahulu juga mengundurkan diri secara sepihak. Termasuk direktur sebelum dr Mirza, yakni dr Hendrika yang di mana hanya menjabat selama enam bulan.

Untuk memastikan penomena tersebut awak media mencoba mengkonfirmasi dr Mirza via Whatshapp akan alasannya mengundurkan diri. Namun yang bersangkutan tidak membalas.

Sudah ada enam kali pergantian direktur sejak 2018. Dimulai dari dr Darul, lalu dr Elvie Inayah, dr Hendrika, dr Khuzaini, dr Mirza, dan yang terakhir dr Nila Hernita.

Selama kemunduran dr Mirza yang secara mengejutkan banyak pihak, beberapa spekulasi bermunculan. Seperti dugaan adanya tekanan dari luar yang mengakibatkan direktur tak kerasan bekerja.

Lain lagi masalah gagalnya megaproyek pembangunan ruang bedah umum mencapai Rp24 miliar, yang digadang-gadang bisa menaikkan ‘grade’ rumah sakit pada tahun 2021 yang lalu. Namun harus kandas di tengah jalan.

Masukan untuk Bupati

Menyikapi hal itu, salah seorang Putra Aceh Singkil yang sudah malang-melintang di dunia advokasi, Hasnan Manik SH MH CTA, turut memberikan masukkan akan problem yang terjadi di rumah sakit kebanggaan Kabupaten Aceh Singkil itu.

Ada pun masukkannya tersebut, yang ia tujukan kepada Bupati Aceh Singkil di antaranya:

  1. Pilih direktur yang mampu bekerja. Caranya memiliihnya mendengarkan masukan dari para dokter di rumah sakit, untuk menentukan direktur dan segera dilantik.
  2. Beri kebebasan kepada direktur menentukan ‘kabinetnya’ yang mampu bekerja profesional. Dan yang tidak mampu segera mutasikan. Sebab yang tidak cakap bekerja menjadi ‘kerikil dalam sepatu’.
  3. Panggil semua paramedis/para dokter di RSUD, kemudian dengarkan keluhan dan masukan mereka dan segera tindak lanjuti.
  4. Dukung rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sehingga leluasa mengelola keuangan dan managemen. BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah daerah. Yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Dengan menjadikan rumah sakit bukan sebagai sektor penambah Pendapatan Asli Daerah, maka kerahkan segala sumberdaya untuk pengembangan dan peningkatan mutu layanan rumah sakit.

Lantik Direktur RSU

Setelah hal itu menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, akhirnya Sekda Drs Azmi MAP mewakili Pemkab Aceh Singkil, melantik dr Nila Hernita Saragih sebagai Direktur RSU yang baru.

Di sela-sela pelantikan di Aula RSU Aceh Singkil, Sekda Azmi berharap agar dr Nila dapat langsung bekerja. Serta memperbaiki manajemen yang sempat terganggu.

“Saya berharap direktur bisa segera bekerja untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Obat-obatan sudah habis, oksigen juga sudah habis. Ini kepentingan masyarakat. Banyak manusia yang butuh diselamatkan,” ucap Azmi, Kamis (24/2/2022).

Tak hanya itu, Sekda juga meminta agar direktur bekerja dengan baik dan serius untuk membenahi manajemen rumah sakit. “Hidupkan kembali semangat kerja. Organisasi dimantapkan dan dikonsolidasikan dengan baik sehingga masyarakat terlayani,” imbuhnya.

reporter | Rusid Hidayat

Related posts

Leave a Comment