Terapkan 3M, 2000 Relawan Covid-19 Provinsi Sumut Dilatih Di USM Indonesia

relawan Covid-19

topmetro.news – Dua ribu relawan yang mengikuti pelatihan di Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut diharapkan menjadi agen perubahan untuk mengubah prilaku masyarakat sehingga Indonesia bersih dari pandemi. Dalam penerapan dan pelatihan unsur 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan perilaku baru protokol kesehatan harus menjadi agenda utama dalam mensosialisasikannya kepada masyarakat. Kapan Covid-19 Berakhir? Semua Tergantung Kita

HARAPAN ini disampaikan Rektor Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes pada penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut di Kampus USM Indonesia, Jumat (2/10/2020) lalu.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 23 September yang dibuka Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi. Sedangkan penutupan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini dilakukan Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han).

Relawan Covid-19

Rektor USM Indonesia berharap kehadiran relawan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 dapat menurunkan kurva pandemi Covid-19 sehingga tercapai Indonesia yang maju dan mematuhi unsur 3 M (memakai masker, mencuc tangan, menjaga jarak) .

Ivan Elisabeth Purba mengungkapkan pandemi Covid-19 telah menghentikan perekonomian. Namun, sebut rektor, negara-negara lain yang berhasil menekan pandemi Covid-19 telah berhasil meningkatkan perekonomiannya.

Artinya, Negara Indonesia harus mampu menekan pandemic covid dengan mengkampanyekan ubah perilaku dan mematuh protocol kesehatan.

Rektor memberi dukungan agar kegiatan Pos Gagah dengan pola pembelajaran orang dewasa dan diskusi ini juga dapat dilakukan juga pada kabupaten/kota lain di Sumut.

”Pencegahan Covid-19 di Sumut harus lebih baik. Mudah-mudahan apa yang dilakukan USM Indonesia dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kapan Covid-19 selesai, semua tergantung pada kita,” ucapnya.

Ivan kepada topmetro.news menegaskan bahwa semua elemen masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan 3 M untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan. Menurut rektor, pakailah masker meski terkadang terasa sesak. Daripada nantinya sesak karena sakit terpapar Covid-19.

Kasubdit Integrasi dan Pengelolaan Pemantauan BNPB Linda Lestari SKom MSi (Han) mengatakan Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut merupakan yang kedua dilakukan setelah Surabaya. Pos Gagah dilakukan di beberapa provinsi yang memiliki angka pandemi Covid-19 tertinggi. Tiap provinsi dilatih dua ribu relawan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Mebidang Beri Sanksi Cafe Pelanggar 3M dan Perilaku Baru

Sebelumnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gelora Viva Sinulingga SE MM. mengutarakan bahwa angka penyebaran Covid-19 di Sumut mulai menurun. Gelora menjelaskan pelatihan dua ribu relawan dibagi dalam sepuluh hari. Satu hari dilatih 200 relawan. Yakni 100 orang pada pagi hari yang dibagi empat kelas. Sedangkan 100 orang lagi dilatih pada siang hari yang juga pada empat kelas pelatihan. Peserta dibekali materi edukasi, mitigasi serta sosialisasi yang berbasis kearifan lokal dan lokalitas.

Dihadapi Bersama

Pos Gagah Penanganan Pandemi Covid-19 Provinsi Sumut ini diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provsu.

Gubsu H Edy Rahmayadi meminta kehadiran relawan melalui Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam meelakukan perurbahan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan perilaku baru protokol kesehatan.

“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran relawan ini maka lebih baik lagi penanganan Covid-19 Sumut,” ujar Gubsu.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menjelaskan bahwa Pos Gagah merupakan langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mengedukasi masyarakat oleh para relawan yang telah mengikuti pelatihan.

“Sumut merupakan salah satu dari 9 provinsi prioritas penanganan Covid-19. Untuk itu, pelatihan relawan ini merupakan upaya membantu penanganan Covid-19. Konsep pencegahan dengan melibatkan unsur pentahelix,” jelasnya.

Peserta, kata deputi, dibekali pengetahuan dasar protokol kesehatan, komunikasi publik dan sistem pelaporan melalui aplikasi untuk update kegiatan yang dilakukan di lingkungan masing-masing.
Sebelumnya Direktur Peringatan Dini BNPB Ir Afrial Rosya MA MSi juga berharap peserta dapat menjadi agen perubahan dalam adaptasi kebiasaan baru.

Penulis | Erris J Napitupulu
Medan-Provinsi Sumatera Utara

Related posts

Leave a Comment