Anggota Poldasu ‘Mandi Darah’ Dikeroyok Pria Kekar Berambut Cepak, Diduga Oknum TNI

anggota polisi dikeroyok

TOPMETRO.NEWS – Penganiayaan terhadap anggota Polri terjadi lagi. Kini, nasib sial menimpa Brigadir Abdul Geofron Ahmad, sehari-hari bertugas di Ditpamovit Poldasu. Dia menjadi korban pengeroyokan di Jalan Veteran, Pasar 9, Desa Manunggal, Kec. Labuhan Deli, Rabu (14/6).

Akibat penganiayaan itu, anggota Poldasu yang menetap di Jalan AMD, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan ini menderita luka di bagian kepala dan terpaksa dirawat intensif di RS Bhayangkara Medan.

Info yang diperoleh TOPMETRO.NEWS, penganiayaan itu dipicu masalah mesin judi jackpot. Anggota Poldasu itu mendatangi salah satu tempat mesin jackpot di Pasar 4, Marelan, Minggu (11/6) lalu.

Namun Kedatangan Brigadir Abdul membuat operator mesin jackpot Alex terusik dan melarikan diri. Lantas, Brigadir Abdul disebut-sebut membawa sepedamotor Alex dan mesin jackpot itu ke rumahnya.

Pasca kejadian itu, Taufik terduga pemilik mesih jackpot merasa tidak senang mengajak oknum TNI berinsial S untuk menyetop Brigadir Abdul saat pergi dinas di Jalan Veteran, Pasar 9, Desa Maunggal, Kecamatan Labuhan Deli.

Bintara berpangkat brigadir itu ‘dibawa’ ke Gang Sepakat. Ketika sampai di lorong itu, dua teman Taufik yakni Alex dan seorang pria kekar berambut cepak datang.

Brigadir Abdul yang merasa sudah terancam memilih kabur. Pemilik mesin jackpot bersama temannya Alex lantas mengejar anggota Polri itu dan langsung memukulinya hingga ‘mandi darah’.

Akibat penganiayaan itu, Brigadir Abdul dilarikan warga ke RS Bhayangkara. Kasus pengeroyokan itu telah ditangani pihak kepolisian.

Kadispen Lantamal I, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga saat dikonfirmasi seputar kasus ini membantah adanya keterlibatan personel TNI.

“Saya sudah melihat korban ke rumah sakit, dari hasil keterangan korban, tidak ada anggota kita melakukan pemukulan. Memang ada anggota kita di lokasi, tapi mereka tidak melakukan pemukulan. Untuk pelakunya warga sipil sudah ditangani polisi,” kata Sahala.

Terpisah, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Yemi Mandagi dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah mengamankan seorang pelaku pemukulan anggota polisi apes itu.

Dugaan adanya keterlibatan oknum TNI, polisi masih menyelidikinya. “Satu baru kita amankan, untuk pelaku lain masih kita lakukan pengejaran. Mengenai oknum TNI, sudah kita koordinasi ke kesatuannya, memang ketika kejadian ada oknum TNI di lokasi, tapi belum tahu apakah ada keterlibatan oknum itu,” kata Yemi.(tim-*)

Related posts

Leave a Comment