Satu Tewas dalam Ledakan Pangkalan Udara Rusia di Crimea

satu tewas

topmetro.news – Gubernur wilayah Crimea mengatakan satu orang tewas dalam serangkaian ledakan yang mengguncang lapangan terbang militer Rusia diwilayah itu pada Selasa (9/8/2022) sore. Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Crimea, lima orang lagi menderita luka ringan akibat insiden itu.

“Sayangnya, sekarang informasi resmi masuk, sayangnya, kami memiliki satu orang tewas,” kata Sergey Aksyonov, kepala Crimea, yang berada di lapangan terbang Saki, memposting video di saluran Telegramnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (10/8/2022).

Ia berjanji untuk mengeluarkan pembaruan di media sosial jika dan ketika rincian lebih lanjut ditetapkan.

Dalam video terbarunya, Aksyonov juga mendesak semua orang hanya mencari dan menerima pernyataan resmi, seperti yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, mengenai penyebab ledakan.

Pejabat itu kemudian memberikan jaminan bahwa jumlah ambulans yang bekerja di tempat kejadian cukup, dengan situasi yang digambarkan di sana sebagai “terkendali.” Gubernur Crimea itu juga menjelaskan bahwa rumah warga di sekitar lapangan terbang akan direlokasi.

Selain itu, Aksyonov juga berjanji bahwa tidak ada penduduk lokal yang terkena dampak ledakan akan dibiarkan “tanpa bantuan.”

Kementerian kesehatan Crimea, pada gilirannya, telah mengkonfirmasi bahwa lima orang yang terluka dalam insiden itu, termasuk seorang anak, telah dirawat di rumah sakit, dengan kondisi mereka digambarkan tidak mengancam jiwa.

Laporan pertama dari beberapa ledakan di desa Novonefyodovka, banyak disertai dengan rekaman saksi mata, muncul di beberapa saluran Telegram Rusia sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Insiden itu kemudian dikonfirmasi oleh otoritas Crimea dan akhirnya oleh kementerian pertahanan di Moskow juga.

Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya menyebut ledakan itu sebagai ledakan amunisi yang tidak disengaja dan membantah bahwa itu disebabkan oleh serangan musuh.

sumber | sindonews

Related posts

Leave a Comment