Lakukan Pertemuan dengan Perumda, Pj Bupati Ingin Laporan Secara Mendetail dan Terbuka

Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis ST DEA melakukan pertemuan dengan pengurus Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kabupaten Aceh Singkil.

topmetro.news – Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis ST DEA melakukan pertemuan dengan pengurus Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kabupaten Aceh Singkil.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari Perumda itu sendiri. Sekaligus mendengarkan secara langsung sejauh mana sudah capaian kinerja pengurus Perumda di bawah komando Yarwin Adhi Darma dan kawan-kawan.

Kepada reporter topmetro.news Pj Bupati melalui Kabag Ekonomi Kabupaten Aceh Singkil Rully Suhaidi SKM menjelaskan, bahwa pertemuan tersebut adalah perintah pj. Dengan tujuan, Perumda dapat mempersentasikan kinerja dua tahun telah berjalan.

“Selain menjadi ajang silaturahmi, Pak Pj juga ingin Perumda mempersentasikan kinerja mereka selama dua tahun berjalan. Mengingat para dewan pengawas, direktur, dan direksinya sudah memasuki masa purnatugas,” ucap Rully, Senin (15/8/2022).

Lanjutnya, Pj Bupati dalam pertemuan tersebut lebih banyak menanyakan serapan anggaran dan sudah sejauh mana pemanfaatnya.

Dalam kesempatan itu Direktur Perumda sudah menjelaskan serapan anggaran yang mereka terima yakni sebesar Rp500 juta tersebut. Kemudian menjelaskan ke mana saja peruntukannya.

Selain itu, dari target lima bidang usaha yang jadi prioritas sebelumnya, Perumda hanya dapat menjalankan tiga bidang usaha. Di antaranya, jual beli cangkang sawit, barbershop, dan pengelolaan lahan pemda yang 80 hektar lebih. Di mana dari tiga kegiatan ini pun, hingga kini hanya satu yang berjalan yakni pengelolaan lahan sawit.

“Direktur mengatakan dari ratusan hektar lahan sawit milik pemda yang dikelola Perumda tersebut, yang tertanami sawit hanya sekitar 87 hektar, dan produktifnya hanya 47 hektar, dan inilah yang didalami oleh Pak Pj,” kata Rully.

Audit KAP

Dalam hal ini Pj Bupati merespon dengan positif. Selain itu, terkait masa jabatan pengurus Perumda yang sudah memasuki masa purnatugas, Pj Bupati ingin ada audit oleh KAP dari Banda Aceh. Termasuk soal penyertaan modal yang masuk ke Perumda, agar transparansi tetap terjaga.

Dalam pemaparan hari itu, pengurus Perumda hanya bisa merincikan item-item pekerjaan yang secara global saja. Sedangkan seperti permintaan Pj Bupati agar secara terperinci, pihak Perumda belum bisa. Seperti contoh ke mana saja peruntukan dana yang mereka kelola per bulan, harus ada penjelasan dari Perumda.

“Karena Pak Pj tidak mau main-main. Masalah data harus mendetail dan terbuka,” kata Rully.

“Menyoal masalah dua item kegiatan yang tidak berjalan lagi, seperti jual beli cangkang, menurut penjelasan direktur karena kalah saing harga,” sebutnya.

“Sedangkan untuk usaha barbershop sendiri cukup berhasil. Namun di tengah perjalanan, pemilik ruko memutus sewa ruko dan Perumda kebingungan saat itu. Serta pergerakan nilai ekonomisnya juga agak lambat. Sehingga Perumda menyetop usaha barbershop tersebut,” ujar Rully.

Sedangkan untuk pengelolaan lahan sawit produktif yang hanya 47 hektar tersebut, pihak Perumda menyampaikan penjelasan terkait jumlah pendapatan tahun 2021 lalu secara bruto. Kemudian berapa biaya operasional, baik itu perawatan, setoran wajib ke Aset per bulan. Sedangkan untuk setengah tahun di 2022 ini, laporan mereka belum ada.

“Untuk tonase buah yang dihasil dari lahan tersebut, Perumda mengatakan beragam. Di awal misal per bulannya 30 ton, 40 ton hingga 57 ton. Tapi standar yang kita lihat itu rata-rata per bulannya 40 tonan. Itu pun setelah dilakukan pemupukan dan perawatan,” terang Rully.

Pada intinya, berdasarkan penjelasan itu, dari penyertaan modal dari pemerintah sebesar Rp500 juta dan pengelolaan lahan sawit selama ini, pihak Perumda ada menyampaikan setoran wajib per bulan ke daerah.

reporter | Rusid Hidayat

Related posts

Leave a Comment