topmetro.news – Terkait dugaan pemotongan BLT (bantuan langsung tunai) bersumber dari Dana Desa Gunungtua Jae Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) oleh Pj Kepala Desa (Kades) Sanora Nasution, warga akan menempuh jalur hukum.
Hal tersebut mengemuka, usai warga Desa Gunungtua Jae menggelar musyawarah. Di mana notulen rapat adalah mengambil sikap segera melaporkan permasalahan tersebut ke pihak yang berwajib yakni Polres Madina.
Warga yang merasa kecewa atas dugaan pj kades memotong BLT, meminta aparat penegak hukum untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yakni, dengan memproses hukum lebih lanjut.
Dan atau sebaliknya, apabila pj kades mengundurkan diri, maka proses hukum, menurut warga, harus tetap terus berlanjut.
R Rangkuti salah seorang warga Desa Gujungtua Jae bersama sejumlah penduduk lainnya, kepada topmetro.news, Senin (3/10/2022), mengaku tidak terima atas perbuatan pj kades tersebut. Mereka menduga pj kades telah menggelapkan uang sisa BLT yang merupakan hak-hak warga sebagai penerima manfaat.
Padahal, lanjut mereka, sudah jelas Kementerian Sosial menegaskan, dana bantuan yang disalurkan kepada warga tidak boleh dipotong untuk alasan apa pun dan oleh siapa pun. Bantuan harus utuh sampai kepada keluarga penerima manfaat. Apabila terjadi pemotongan, maka akan ada sanksi pidana yang menantinya.
“Terkait kebijakan BLT DD sendiri sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 6 Tahun 2020. Yang merupakan revisi dari Permendes PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah perwakilan masyarakat Desa Gunung Tua Jae mengaku, bahwa Pj Kepala Desa Gunung Tua Jae mereka duga telah menggelapkan sisa uang BLT warga dari penyaluran tahap I sampai dengan tahap III. Jumlah, menurut warga, lumayan besar. Yakni dengan total keseluruhan mencapai Rp30.900.000.
reporter | Jeffry Barata Lubis
