Serbu Kantor Bupati, Massa AMBM Tuntut PT SMGP Ditutup

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu Mandailing Natal (AMBM) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Mandailing Natal (Madina), Kamis (20/10/2022).

topmetro.news – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu Mandailing Natal (AMBM) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Mandailing Natal (Madina), Kamis (20/10/2022).

Mereka menuntut agar Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution segera membekukan PT Sorik Merapi Geotermal Power (SMGP).

Selain meminta Bupati membekukan SMGP, para mahasiswa juga meminta Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution sebagai ketua tim investigasi, agar membuka dengan jelas apa penyebab masyarakat bisa keracunan pada tragedi yang terjadi di Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) PT SMGP.

Kemudian, mahasiswa juga meminta agar Bupati Madina menutup dan mengusir PT SMGP dari Kabupaten Mandailing Natal.

“Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati bisa bersikap tegas menutup PT SMGP yang telah menyebabkan banyak korban. Kejadian di SMGP bukan sekali dua kali. Sudah berulang kali. Kami minta Bupati untuk tegas,” teriak Ahmad Hidayat, yang merupakan koordinator aksi saat melakukan orasi di depan Kantor Bupati Madina.

Pantauan topmetro.news, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menerima aksi massa. Dan dalam merespon aksi ini, Wakil Bupati didampingii Plh Sekda Madina, Kadis Lingkungan Hidup, dan tokoh masyarakat Madina. Mereka minta agar para mahasiswa ikut berdiskusi di aula kantor bupati.

“Mari kita berdialog. Saya siap tampung aspirasi rekan-rekan mahasiswa. Apa pun itu, kita duduk bersama, Pemkab Madina akan buka secara transparan semuanya,” kata Atika.

Dalam diskusi dengan mahasiswa di Aula Kantor Bupati Madina, Atika juga memaparkan bahwa dirinya diangkat sebagai ketua tim investigasi secara lisan oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Ia mengatakan semua hasil dari investigasi sudah mereka laporkan ke Gubernur Sumut secara langsung.

“Semua hasilnya sudah saya sampaikan langsung kepada Gubernur. Ketika itu Gubernur secara lisan menunjuk saya sebagai ketua tim investigasi di depan Kepala OPD Provinsi,” ungkapnya.

Apresiasi Mahasiswa

Sementara itu tokoh pemuda Madina, Irwan H Daulay sangat mengapresiasi sikap mahasiswa yang kritis terhadap peristiwa SMGP. Hanya saja Irwan berharap, ke depannya mahasiswa bisa lebih menguasai data baik teknis terkait peristiwa SMGP.

“Saya apresiasi atas kekritisan adik-adik mahasiswa. Saya katakan, hingga saat ini pihak pemkab sudah melakukan hampir semua tuntutan adik-adik mahasiswa,” tandasnya.

Lanjutnya, dia pribadi tahu bahwa itu sudah dilakukan. “Hanya saja kewenangan Pemkab Madina hanya sebatas memberikan rekomendasi. Bukan menutup. Karena untuk menutup SMGP itu adalah wewenang dari pemerintah pusat,” tegas mantan dosen Unimed ini.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment