Penggunaan Kipas Angin saat Tidur Picu Paru-paru Basah Cuma Mitos

Penggunaan kipas angin

TOPMETRO.NEWS – Penggunaan kipas angin sering dikaitkan dengan paru-paru basah. Tapi hingga kini, sebagian besar masyarakat masih mempercayai stereotip itu. Bagaimana sebenarnya?

Nah, dengan begitu, paru-paru basah dikatakan tidak dapat menyebabkan efusi pleura atau penumpukan cairan di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada.

Sekadar diketahui, penyakit paru-paru merupakan salah satu pemicu efusi pleura. Efusi pleura ini terbagi menjadi dua jenis, yakni transudatif dan eksudatif.

Efusi pleura transudatif disebabkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan cairan merembes ke lapisan pleura.

Sedangkan efusi pleura eksudatif disebabkan cedera paru-paru, tumor, peradangan, hingga penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah bening.

Selain itu, faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang mengalami penyakit paru-paru apabila seseorang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, sering mengonsumsi minuman berakohol, merokok, serta terkena paparan debu asbes.

Sementara itu. menggunakan kipas angin terlalu lama dapat menyebabkan beberapa gangguan, salah satunya hipertermia.

Hipertermia merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh berada di atas normal dan terus berada ditingkatan yang lebih saat tubuh tidak mampu menahan suhu.

BACA PULA | Ini Bahaya Tidur Mengunakan Kipas Angin

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, apakah Anda pernah tidur dengan menyalakan kipas angin? jika jawabannya sering, mulai sekarang sebaiknya berhenti melakukan hal yang seperti ini. Kekita tidur dengan cuaca yang panas, orang-orang biasanya seketika langsung menghidupkan kipas angin.

Tahukah Anda jika menghidupkan kipas angin yang mengarah pada kita saat tidur secara terus menerus berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

asl!

Related posts

Leave a Comment