TOPMETRO.NEWS – Hubungan spesial Putri (salah seorang terdakwa pembunuhan berencana Joshua Hutabarat alias Brigadir J) dengan pria berstatus sopir keluarga Ferdy Sambo, perlahan-lahan terkuak. Tak pelak lagi, Kuat Ma’ruf pun memberi sejumlah pengakuan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ketika diperiksa pertama kali oleh Biro Provos Propam Polri, Kuat mengaku dirinya belum mendapatkan arahan dari Sambo mengenai skenario kematian Brigadir J.
Sosok terdekat keluarga Sambo ini pun sedikit banyak mengetahui bagaimana kronologi penembakan itu.
Bukan cuma itu, Kuat bahkan menjadi saksi kejadian yang terjadi di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah.
BACA SELENGKAPNYA >>> Tanya CD Putri Candrawathi, Kelaminnya Ada yang Lecet?
Kian memanas, dugaan hubungan terlarang antara Kuat dan Putri Candrwathi hingga kini pun masih menjadi perhatian.
Apalagi, diakui Kuat jika dirinya yang menemukan Putri tergeletak lemas di kamarnya.
Hal itu pun makin membuat netizen menduga ada hubungan ‘spesial’ antara Kuat dan Putri.
“Saya angkat sama Susi, ibu (red, Putri Candrawathi) belum ngomong apa-apa, ibu masih diam saat itu,” ujar Kuat Ma’ruf, dikutip Jumat (9/12/2022).
Diungkap Kuat, saat itu istri Sambo ini langsung menangis ketakutan setelah terbangun.
Bahkan, Putri Candrawathi sampai merengek agar Kuat tak meninggalkannya.
“Setelah ibu melek, ibu langsung menangis. Ibu menangis kaya ketakutan seperti itu,” ucap Kuat Ma’ruf.
“Saya tanya ibu langsung ketakutan, ‘Jangan tinggalin ibu , jangan tinggalin ibu’. Ibu bilang gitu,” sambungnya.
Kuat pun mengungkap jika Putri sempat menyebut nama Brigadir J dan mengatakan jika eks ajudannya itu jahat.
“Saya sempat nanya ke ibu, ‘Ada apa sebenarnya?’, (PC bilang), ‘Yosua sadis sekali kepada ibu’. Yosua sempat lari kea rah luar, setelah itu saya naik lagi ke atas,” tuturnya.
“Jangan tinggalin ibu, jangan tinggalin ibu, selalu begitu ngomongnya,” pungkas Kuat Ma’ruf.
TOPIK SERUPA | Bohongi Hakim, Ricky Akui Ikut Susun Skenario Licik Sambo
Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, susun skenario licik untuk menghabisi nyawa Brigadir J. Itulah pengakuan Bripka Ricky Rizal yang akhirnya mengakui jika dirinya ikut serta menyusun skenario licik pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Pengakuan itu disampaikan Ricky saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022) dengan terdakwa Kuat Maruf dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
Menurut Majelis Hakim, semua kesaksian yang disampaikan Ricky di persidangan tidak masuk akal. Kesaksian Ricky kata hakim, seperti ingin melepaskan diri dari jerat hukum.
“Dari peristiwa saudara meninggalkan Rumah Magelang sampai di rumah Saguling, itu cerita saudara sudah tidak masuk di akal,” sebut hakim.
