Baru Dikerjakan Rekanan, Proyek Perawatan Pengaspalan ‘Tambal Sulam’ di Jln.T.Amir Hamzah Hancur

Baru Dikerjakan Rekanan, Proyek Perawatan Pengaspalan 'Tambal Sulam' di Jln.T.Amir Hamzah Hancur

topmetro.news – Pengerjaan proyek rehab pengaspalan tambal sulam yang dianggarkan sebanyak 2 termin yakni DAK APBD 2022 senilai Rp334 juta dan P-APBD 2022 senilai Rp510 juta di Jln.Tengku Amir Hamzah Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat terkesan amburadul.

Pasalnya, selain tidak selesai, proyek pengaspalan rehab jalan (tambal sulam) yang baru saja selesai dikerjakan pada akhir Desember 2022 kemarin. Saat ini kondisinya sudah hancur dan berlubang.

Bahkan proyek tambal sulam yang tidak selesai dikerjakan oleh perusahaan rekanan di Langkat ini kini meninggalkan lubang dan debu. Sementara bagian jalan yang sudah dilakukan tambal sulam kondisinya sudah terlihat rusak berlubang.

Menurut beberapa warga di sekitar jalan alternatif yang menghubungkan Kota Binjai ke Stabat Kabupaten Langkat itu menuding jika rekanan kontraktor yang melaksanakan kerja hanya mencari keuntungan semata.

“Ya, coba Abang tengoklah kondisi jalan ini sekarang, belum apa-apa kondisinya udah rusak gini. Malah ada di beberapa titik lubang jalan yang sudah ditimbun bescose dan tidak sempat diaspal sudah berlubang serta sangat berdebu. Kayaknya pemborongnya cuma mencari keuntungan aja,” ujar beberpa warga kepada Topmetro, Selasa (24/1/2023) siang.

Sementara itu, beberapa pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Khususnya yang menggunakan sepeda motor sangat mengeluhkan kondisi jalan yang baru selesai diperbaiki tersebut.

“Memang brengsek pemborong dan pengawas proyek pengerjaan rehab jalan ini, memperbaiki jalan tapi kondisinya cepat kali hancur dan berlubang,”. Kesal pengendara warga Binjai sembari melontarkan sumpah serapah karena motornya rusak terjebak lubang di aspal yang baru.

Sejauh ini pihak Pemkab Langkat melalui Dinas PUPR yang sudah berulangkali diinformasikan terkait kondisi jalan di Kecamatan Binjai itu tidak terlalu menanggapi dan tidak ada upaya melakukan perawatan dari sisa anggaran sebesar 5%.

Reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment