topmetro.news – Sebanyak 436 peserta dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ikuti perlombaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Hadits ke-22.
Perlombaan MTQ dan Hadist ke 22 tingkat Kabupaten Madina ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Madina Alamulhaq Daulay, Senin (27/2/2023) malam.
Kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 27 Februari hingga 2 Maret 2023 mendatang. Dengan cabang yang diperlombakan antara lain, hifsul qur’an, tilawatil qur’an, tafsir qur’an, dan cabang hadist nabi.
Asisten III Setdakab Madina Sahnan Batubara dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini sebagai ajang mempersisapkan Khafilah Madina untuk mengikuti seleksi Tilawatil Quran dan Hadis tingkat Provinsi Sumut tahun 2023 yang akan dilaksanakan pada akhir Bulan Mei mendatang di Padang Lawas (Palas).
Tujuan dilaksanakannya acara ini, selain untuk meningkatkan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda mendalami, menghayati dan mengamalkan isi al-qur’an, juga untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
“Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya kita untuk mewujudkan generasi muda yang Qur’ani, relegius dan berahklakul karimah. Serta sebagai ajang silatrurrahmi Pemkab Madina, Forkopimda, pimpinan ormas, lemaga masyarakat dan majelis taklim,” ungkapnya.
Sementara itu Sekda Madina Alumulhaq Daulay dalam pidato saat pembukaan kegiatan menyampaikan, Alqur’an merupakan kitab suci yang sarat dengan inspirasi dan motivasi agar umat manusia bisa memperluas wawasan, memperdalam ilmu pengetahuan, dan menyempurnakan ahlak serta menciptakan generasi yang berahlakul karimah.
“Salah satu upaya Ummat Islam dalam menjadikan Alqur’an berfungsi demikian dengan melaksanakan MTQ, selain sebagai ajang meraih prestasi, juga bertujuan untuk mensiarkan Agam Islam secara luas,” ujarnya.
Tujuan MTQ ini, kata Alamulhaq, sebagai prestasi. Namun lebih utama lagi dalah siar dan dakwah bagaimana membumikan Alquran dan menjadikan Alqur’an sebagai nafas, sebagai pegangan hidup yang hakiki, dan keperibadian.
Selain itu, Alamulhaq berharap agar hakekat dan makna pada MTQ ini dapat dipegang teguh. Sehingga Alqur’an benar-benar dapat diresapi, dihayat, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami menghimbau agar MTQ ini benar benar dijadikan sebagai filter penyaringan berbagai dampak negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak sesuai dengan kandungan Alqur’an,” pungkasnya.
reporter | Jeffry Barata Lubis