Dinas Pendidikan Pemkab Samosir Hanya Akui Satu Media, Bupati Diminta Copot Kadis

Terkait pernyataan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jonson Gultom yang dinilai melecehkan media konvensional terverifikasi Dewan Pers dan tugas wartawan, sejumlah wartawan akan mendatangi Bupati Samosir.

topmetro.news – Terkait pernyataan Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jonson Gultom yang dinilai melecehkan media konvensional terverifikasi Dewan Pers dan tugas wartawan, sejumlah wartawan akan mendatangi Bupati Samosir.

“Kita akan menyampaikan aspirasi atas pernyataan Jonson Gultom yang dinilai mengebiri dan menghambat tugas jurnalistik,” sebut Pangihutan Sinaga seorang jurnalis yang bertugas di Samosir serta pemegang sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan, kepada wartawan , Selasa (16/5/2023), di Pangururan.

Sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, dikatakannya, seyogianya Kadis Jonson memiliki hak untuk tidak menjawab konfirmasi wartawan. “Ini malah memberikan jawaban yang salah, dengan menyebutkan hanya satu media yang legalitasnya diakui Disdik Samosir,” tegasnya.

Selanjutnya dikatakan, para jurnalis akan mendatangi Bupati dan Wakil Bupati Samosir, meminta Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga dicopot.

Ia menjelaskan, kadis yang diimpor dari Kalimantan itu seyogianya menciptakan suasana kondusif di daerah. “Karena Jonson Gultom merupakan adik kandung dari ayahanda Vandiko Timotius Gultom,” katanya.

Dengan agak ketus, Pangihutan Sinaga menegaskan, sektor pendidikan di Kabupaten Samosir sejak Jonson Gultom menjabat Kepala Dinas menunjukkan kebobrokan.

“Buktinya tahun 2023 ini, tak seorang pun siswa SMP yang berhasil lulus di SMA Unggul Sopo Surung. Demi kebaikan bersama, Jonson perlu dievaluasi atau diganti,” tandasnya.

Untuk diketahui, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Samosir Jonson Gultom yang notabene kerabat Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mempertontonkan arogansinya kepada wartawan dan dinilai mengekang tugas jurnalistik.

Hal ini terungkap ketika wartawan harian terbitan Medan, Fransiskus Sitanggang melakukan konfirmasi kepada Jonson terkait pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SD dan SMP.

Ketika dihubungi via WhatsApp, kepala dinas yang diimpor dari Kalimantan itu tak mengangkat selulernya. Selanjutnya melalui pesan, Jonson menjawab Fransiskus dengan mengatakan, sudah cukup satu media yang publikasi.

Lebih parahnya lagi, dia mengirim link sebuah akun kepada wartawan. “Ini yang saya akui media Disdik yang punya legalitas,” balasnya.

Pernyataan Jonson Gultom ini menuai masalah, hingga menyebabkan sejumlah wartawan berkeberatan dan akan menyurati Dewan Pers.

Maka dari hal dimaksud, jika Bupati Samosir tidak segera mencopot Jonson Gultom, maka kejadian ini sudah memperparah kinerja Pemkab Samosir, tandas Pangihutan.

reporter | TIM

Related posts

Leave a Comment