Karya Emas Nikson Nababan untuk Pembangunan Tapanuli Utara Berkelanjutan

(Sebuah Laporan Jurnalistik)

Oleh | Jansen Simanjuntak

 

Manatap Situmeang (47) warga Desa Siantar Naipospos menyatakan terima kasih kepada Bupati Drs. Nikson Nababan yang telah membuka dan meningkatkan kualitas jalan ke desa mereka. “Terima kasih Bapak Nikson Nababan bupati kami yang telah membebaskan kami dari keterpencilan”sebutnya. Ia bersama kepala desa mengangkut durian dan petai dengan kendaraan roda empat hasil perkebunan mereka. Pertemuan itu awal Oktober 2022 sekitar 2 km lewat Desa Pancur Batu.

Saya memutar arah, mengikuti mobil warna merah itu sampai di Terminal Madya Tarutung. Hasil bumi dari desa yang sebelumnya terpencil itu sudah ada penampungnya. Transaksi berjalan lancar dan mereka kembali ke Siantar Naipospos.

Moment sinkat itu memberikan gambaran awal kepada saya tentang karya emas yang sudah dilakukan Nikson Nababan selama tenggang waktu hampir sepuluh tahun itu memimpin Tapanuli Utara.. Selain pembangunan infrastruktur yang significant, bupati kreatif itu juga melakukan berbagai terobosan yang saya sebut “Karya Emas” mendasar (fundamen) pembangunan berkelanjutan.
Dalam tulisan ini, saya akan memaparkan hasil kunjungan jurnalistik di beberapa kecamatan dan hasil wawancara kepada pimpinan instansi terkait.

Sepintas Sejarah

Awalnya, wilayah Tapanuli Utara begitu luas karena termasuk kawasan Dairi. Sejarah selalu berangkat dari kebijakan Pemerintah Hindia Belanda. Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing menerbitkan Besluit (Surat Keputusan) Nomor 1 tanggal 5 Oktober 1945 tentang Pembentukan Daerah Tapanuli dan staf pemerintahannya termasuk Kepala Luhak. Cornelius Sihombing sebagai Kepala Daerah. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Tapanuli Utara dan Cornelius sebagai Bupati pertama.

Dengan UU Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dairi telah memisahkan Kabupatem. Tapanuli Utara berdiri sendiri, .

Pasca Reformasi tahun 1988, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Untuk ketiga kalinya, pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan lagi menjadi 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Barat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.Dalam kurun waktu 78 tahun Tapanuli Utara, pembangunan sudah dipimpin 21 orang Bupati.

Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 kecamatan yaitu Tarutung, Siatas Barita, Sipoholon, Adiankoting, Parmonangan, Pagaran, Siborongborong, Muara, Sipahutar, Panaribuan, Garoga, Pahae Julu, Pahae Jae, Purba Tua dan Simangumban. 240 desa, 11 kelurahah dengan jumlah penduduk 320.766 (sumber Panitia HUT Pemkab Taput tahun 2022)

Kecamatan Garoga terluas dari 15 kecamatan yang ada yaitu sekitar 567,58 Km2 atau 14,96 persen dari luas kabupaten. Kecamatan terkecil luasnya adalah Kecamatan Muara sekitar 79,75 Km2 atau 2,10 persen. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki bentang alam dengan struktur alam yang melintas Pegunungan Bukit Barisan, memanjang dari Utara ke Selatan Provinsi Sumatera Utara. Dengan kondisi alam yang demikian, desa tersebar di dibentangan Pegunungan.

Otonomi Daerah

Sesuai dengan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, penyelengaaran pemerintahan dilaksanakan secara Otonom yang mengutamakan azas desentralisasi. Yang tujuannya mendorong pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peranserta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD.Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 mengalami perubahan dengan UU No. 23 tahun 2014. Dalam pasal 1 ayat 6, mempertegas pengertian Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasca pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999, ada tiga bupati yang memimpin pembangunan Tapanuli Utara. Drs. RE Nainggolan MM (1999-2004), Torang Lumbantobing (dua periode 2004-2009 dan 2009-2014) dan bupati ke-21 Drs. Nikson Nababan MSi (2014-2019 dan 2019-2014) yang masih bertugas saat ini. Ketiga Bupati pada prinsipnya melakasanakan tugasnya sesuai dengn “jiwa dan semangat otonom”, mempunyai kewenangan dan keleluasaan untuk merencanakan, membentuk kebijakan menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat secara bertanggungjawab dengan pengendalian, pengawasan dan evaluasi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh sebab itu, karya pembangunan yang dilakukan oleh Nikson Nababan adalah berdasarkan dkebijakan dan kewenangannya otonom. Karya itulah yang dipublikasikan dengan prinsip jurnalistik.

Diutus

Saya mengapresiasi keluarga besar Oppu Halasan Nababan/br. Lumbantoruan yang memberi perhatian terhadap Tapanuli Utara. Bersama Sukur Nababan (Anggota DPR RI) sepakat untuk mengutus Drs. Nikson Nababan MSi untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan daerah ini. Hal itu dipaparkan Nikson Nababan dibeberapa pertemuan, termasuk pada pertemuan silaturahmi dengan marga Simanjuntak bulan April 2023 lalu.

Bersama istri Satika Simamora, Nikson Nababan meninggalkan komunitas metropolitan Jakarta kembali ke Tapanuli Utara untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan sebagaimana harapan Keluarga Besar Oppu Halasan. Kesempatan untuk mewujudkan cita cita itu diperolehnya melalui kepercayaan masyarakat pada tahun 2013. Terpilih menjadi Bupati, dilantik pada tanggal 19 April 2014 dan kembali terpilih tahun 2018 untuk periode kedua 2019-2024.

Sejak periode pertama, bersama Wakil Bupati Mauliate Simoarangkir dan Sarlandy Hutabarat memimpimpin pembangunan di Tapanuli Utara dengan arah pembangunan (visi) “Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumberdaya Manusia (SDM) yang Berkualitas serta Daerah Tujuan Wisata”.

Lumbung Pangan bermakna bahwa di daerah ini dilaksanakan aktivitas terpadu di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan termasuk agroindustri dan pemasarannya. Lumbung SDM Berkualitas bermakna ada aktivitas terpadu dalam rangka pembangunan potensi manusia (masyarakat) yang memiliki keunggulan konpetitif dalam pengusaan IPTEK, berbudi pekerti luhur, sehat dan cerdas. Makna Daerah Wisata, pembangunan diarahkan dengan mendayagunakan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sosial budaya sebagai aset wisata yang memberikan nilai tambahn ekonomi, ilmu pengetahuan dan budaya secara berkelanjutan.

Ada delapan pokok-pokok program yang dilaksanakan dengan sinergitas seluruh perangkat daerah (misi):

1. Meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan.
2. Pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal.
3. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan.
4. Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM melalui pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan iptek dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
5. Meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya, rohani dan agrowisata.
6. Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.
7. Meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri.
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan sistem e-governments.

Sejumlah Karya Emas

Tanpa mengabaikan sektor lain, saya tidak meruntun misi tersebut. Beberapa sektor yang dapat saya tuliskan fokus pada pembangunan dilakukan yang berkaitan langsung dengan upaya kemajuan daerah di sector ekonomi, sosial dan budaya. Sektor-sektor yang saya sebut karya emas itu secara terpadu strategis mewujudakan kesejahteraan masyarakat mellui pembangunan jangka panjang.

1. Sektor Pertanian

Misi pertama dan kedua dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan rentang waktu 10 tahun masa tugas Nikson Nababan terkait dengan kehidupan masyarakat desa, sektor pertanian. Pertama, meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan.Kedua, Pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal. Sebagaimana disebut dalam LKPJ Bupati Tapanuli Utara tahun 2022, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan kontributor terbesar (41,91%) dalam membentuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PRDB) sebagai gambaran peningkatan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dengan pertumbuhan 3.54% atas dasar harga tahu 2010 pada tahun 2021.

Sektor pertanian juga sangat berperan untuk mewujudkan daerah ini sebagai lumbung pangan. Dinas Pertanian melakukan berbagai terobosan pemanfaatan potensi wilayah dengan dukungan teknologi (mekanisasi), sumber daya manusia yang berorganisasi, bimbingan berkesinambungan serta pemberdayaan personil lapangan berkompetensi yakni PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).

Nikson Nababan mengarahkan masyarakat untuk lebih banyak membuka areal pertnian lahan kering dengan tetap mempertahankan sawah yang sudah ada.Setiap tahun masyarakat diharapkan membuka lahan pertanian/holtikultura dan perkebunan baru.Untuk menambah luasan areal pertanian, Pemkab Tapanuli Utara juga gencar dengan membuka jalan usaha tani sekaligus mengolah lahan pertanian baru dengan menggunakan alat berat dilanjutkan peningkatannya.Sementara Traktor milik Dinas Pertanian mengolah lahan masyarakat secara gratis mulai dari pembajakan sampai roter (siap tanam).Dinas pertanian juga membangun irigasi dan jalan rabat beton dari desa menuju sentra produksi.

Untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terus menambah jumlah berbagai alat mesin pertanian berupa handtracktor dan traktor ukuran besar yang sudah didistribusikan berupa bantuan kepada masyarakat petani dan yang dikelola untuk memenuhi kepentingan petani.

 

Masyarakat pedesaan juga dianjurkan untuk membentuk Kelompok Tani agar ada sarana untuk berinteraksi terkait upaya peningkatan pertanian di desa masing-masing. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, Kelopok Tani menjadi salah satu organisasi yang berhakmenerima bantuan pemerintah untuk pertanian. Kelompok Tani harus memiliki legalitas hukum dari NotarisKelompok Tani juga menjadi saluran pupuk bersubsidi.Untuk mendapingi Kelompok Tani dalam melakanakan kegiatannya, Pemkab Tapanuli Utara (catatan tahun 2022) memiliki Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 190 orang yang ditempatkan di 15 kecamatan.

Dengan alat mesin pertanian (alsintan) Kelompok Tani dan PPL berkolaborasi untuk meningkatkan komoditi berdaya saing dipasar regional dan nasional. Diantaranya komoditi tanaman holtikultura cabe merah, kentang,kol , jagung, wortel, tomat, berbagai jenis sayuran dan tanaman keras berupa kopi, coklat dan karet.

 

2. Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Hutan Register 40 sebagaimana diatur ddalam SK Menteri Kehutanan No 44 Tahun 2005untuk masyarakat Tapanuli Utara telah menghilangkan hak-hak masyarakat adat atas hutan yang sebelumnya diakui secara sebagai tanah ulayat atau Hutan Hukum Adat.Pengelolaan dan penguasaan Hutan Register tergantung kepada Pemerintah Pusat (Kementerian terkait). Kehilangan peluang pengelolaan hutan sama dengan kehilangan potensi ekonomis masyarakat. Kemudian Nikson Nababan berjuang untuk untuk memperoleh pengakuan dan perlindungn Pemerintah atas Hutan Adat di Tapanuli Utara.

Masyarakat Tapanuli Utara pantas mengapresiasi perjuangan Nikson Nababan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pengakuan dan perlindungan Hutan Hukum Adat itu.

Dari beberapa Komunitas Adat yang disurvey Tim Terpadu (Timdu) Kementerian Lingkungan Hidup (termasuk diantaranya unsur Dinas Lingkungan Hudup Tapanuli Utara) hanya 3 komunitas yang memenuhi kriteria. Timdu merekomendasikan 2.470 Ha hutan register itu menjadi Hutan Adat sebagaimana Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor S.325/PSKL/PKTHA/PSL.1/12/2021 tanggal 9 Desember 2021.Sebaran Hutan Adat tersebut terdapat di Huta Ginjang Kecamatan Muara 340 ha, Aek Godang Tornauli Kecamatan Adiankoting 544 ha dan Naga Saribu Kecamatan Siborongborong 1586 ha. Berdasarkan SK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan itu, Pemkab Tapanuli Utara menerbitkan Peraturan Daerah dan 3 Peraturan Bupati masing-masing Nomor. 06,07 dan 08 Tahun 2022 untuk 3 kawasan itu.

Nikson Nababan berharap pengakuan dan perlindungan Hutan Hukum Adat itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan dengan pengelolaan oleh komunitas adat setempat. Untuk mendukung masyarakat dalam pengelolaan hutan itu, Nikson Nababan memprogramkan peningkatan kualitas dan pembukaan jalan secara gotongroyong menuju lokasi.

Dalam posisi menjelang akhir masa jabatannya, Nikson Nababan agar masyarakat Tapanuli Utara agar berupaya menecari payung hukum sebagai dasar pengakuan dan perlindungan hukum pengelolaan diantaranya berupa Koperasi.

3. Sektor Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur jalan yang berkualitas akan memperlancar arus lalulintas pengangkutan orang dan barang, mempermudah akses menuju kawasan pertanian, membangun akses dari daerah pinggiran (desa) menuju kota untuk mempercepat kemajuan masyarakat desa dan sebagai alat pemersatu masyarakat. Desa yang maju akan memperkuat.

Motto yang menyemangati Nikson Nababan untuk gencar melaksanakan pembangunan adalah “desa maju, kota kuat dan Indonesia berdikari”. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan adalah kuncinya. Pengentasan sektor ini menjadi prioritas utama sejak tahun 2014 dan menjadi “pondasi” pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur yang berkualitas dilaksanakan dengan cara:
– Peningkatan jalan lapen (lapisan penetrasi) menjadi hotmix
– Pemakaian batu stone crusher (batu hasil pecah mesin) untuk material lapen
– Pelebaran jalan milik daerah dengan menggunakan excavator
– Peningkatan jalan kondisi tanah dengan perkerasan telford atau corbeton
– Pembukaan dan pembangunan jalan interkoneksi menuju kawasan yang belum terakses roda 4
– Peningkatan kualitas dan pembangunan jembatan
– Pengaspalan Hotmix

Pengalaman penulis dalam berbagai kunjungan jurnalistik, pada awal kepemimpinan Bupati Nikson Nababan tahun 2014 pengaspalan dengan hotmix tidak popular. Jalan ke pedesaan masih banyak yang rusak parah dan berlobang lobang. Kalau musim hujan tergenang air, musim kemarau banyak debu. Sebagai contoh, jalan dari Lapo Gambiri Desa Parbubu Dolok Kecamatan Tarutung menuju Desa Pancurbatu Kecamatan Adiankoting tidak pernah mulus. Selanjutnya, dari Pancur Batu ke Torhonas Siantar Naipospos tidak bisa dimasuki kendaraan bermotor roda empat bahkan roda dua. Demikian juga di kenegerian Sigotom, jalan desa di Kecamatan Siatas Barita (Lobu Hole, Simanampang, Sidagal), Kecamatan Pagaran dan Kecamatan Parmonangan. Sebelum kepemimpinan Nikson Nababan, jalan rusak itu umumnya sudah diaspal berkali kali dengan mempertahankan pekerejan lapen.

Kebijakan Nikson Nababan meningkatkan kualitas jalan menuju pedesaan dari lapen (lapisan penetrasi) menjadi hotmix mendapat sambutan masyarakat. Selain kualitasnya lebih terjamin, ketahanannya lebih lama. Pengaspalan jalan dengan aspal hotmix diakui minim penyertaan tenaga kerja setempat sebagai upaya peningkatan pendapatan penduduk. Namun karena terbukti sangat epektif, metode ini menjadi pilihan utama Pemkab Tapanuli Utra untuk membangun akses transportsi dari kota ke pedesaan dan sebaliknya.

Tingkat penyebaran pembangunan jalan dengan aspal hotmix sangat terkait dengan jumlah jalan kabupaten yang sudah terbuka (lapen) di setiap kecamatan. Baik jalan antar kecamatan dan jalan antar desa yang dibangun dalam rangka membuka hubungan interkoneksi dengan dusun yang sangat terkait dengan mobilitas kegiatan ekonomi.

 

Sejak tahun 2014 s/d 2022 telah dicapai pembangunan infra struktur jalan Hotmix : 380.71 km, Lapen 369.88 km dan perkerasan 109.12 km.

Dari data Dinas PUTR Tapanuli Utara diperoleh data, total Jembatan Kabupaten Tapanuli Utara adalah 111 Unit dengan tota panjang 1.351 meter yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Dari jumlah tersebut 99 unit diantaranya dibangun saat kepemimpinan Nikson Nababan. (yang dibangun baru dan yang diganti) maupun jembatan yang dipelihara/direhabilitasi yang pelaksanaannya melalui pihak ketiga ataupun kerjasama dengan TNI.

– Pola Gotong Royong

Salah satu kebijakan Nikson Nababan dalam membangun infrastruktur jalan adalah menerapkan pola gotong royong. Alat-alat berat yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) diberdayakan untuk membantu masyarakat membuka atau memperlebar jalan. Pekerjaan ini tidak pernah dipihak ketigakan (ditenderkan). Sehingga intensitas pembukaan dan pelebaran jalan di Tapanuli Utara meningkat dengan significant.

– Menghubungkan Parmonangan Barat dan Timur

Tidak semua desa di Kecamatan Parmonangan terkoneksi dengan Ibukota Kecamatan Desa Manalu. 14 desa terpisah oleh hutan dan jurang. Tersirat Kecamatan Parmonangan dibagi menjadi dua bagian, Parmonangan Barat dan Parmonangan Timur. Ada empat desa di Parmonangan Barat masing-masing Desa Batuarimo, Manalu Dolok, Manalu Purba dan Purba Dolok yang sejatinya memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan kesepuluh desa lainnya yang ada di Parmonangan Barat.

Pada tahun 2011, saya bersama rombongan besar melakukan perjalan di Kecamatan Parmonangan. Perjalanan jalan kaki itu cenderung saya sebut “lintas alam” (cross coutry). Dimulai dari Desa Manalu – Pertenghan – Simarsalaon – Tumus- Hajoran.Dari Simarsalon menuju Tumus tidak ada jalan desa. Lebih kurang 7 km melewati jalan tikus, naik turun menerobos hutan belantara. Perjalanan itu memakan waktu hampir 7 jam dan cukup melelahkan. Ternyata jalan yang kami lalui itu adalah jalan yang digunakan penyadap kemenyan, pengambil rotan dan pengambil hasil hutan lainnya, bukan jalan umum.

Nikson Nababan pada awal kepemimpinannya, Nikson berikrar untuk membuka dan meningkatkan kualitas jalan menghubungkan Parmonangan Timur dan Barat. Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan pola gotongroyong.

Walaupun masih ada beberapa titik yang perlu dibenahi, rute ini telah dapat dilalui kendaraan roda empat. Sebagian dibangun dengan aspal hotmix, pada titik yang rawan longsor dan kondisi tanah yang labil, dibangun dengan rabat beton.

Sebuah jembatan di Aek Simarsalaon dibangun dan diberi nama Jembatan Megawati. Jembatan ini strategis untuk kedua wilayah terutma untuk transportasi angkutan hasil bumi. Jembatan Aek Simarsalaon selesai dibangun akhir tahun 2021.

Juga dengan mengutamakan gotongroyong, Nikson membuka jalan interkoneksi antar desa yang berdekatan berpeluang untuk peningkatan ekonomi masyarakat jangka panjang. Hutan diantara Parmonangan Timur dan Barat yang menyimpan potensi alam bernilai ekonomis tinggi dapat dimanfaatkan tanpa melanggar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Cipta Kerja).

Dengan pembangunan jalan yang berkelanjutan di Kecamatan Parmonangan, diharapkan kegiatan ekonomi di kecamatan yang kaya hasil bumi itu akan meningkat. Investor yang sudah berkegiaan akan lebih nyaman meningkatkan investasinya dan pada sisi lain akan memberi kenyamanan bagi investor baru.

Walaupun kondisi jalan masih belum sempurna, masyarakat keempat desa di Parmonangan Barat saat ini sudah bisa berinteraksi dengan masyarakat di Parmonangan Timur terutama keibukota Desa Manalu.

Tidak dapat dipungkiri, karena kedekatan geografis dan infrastruktur jalan yang baik, sampai saat ini masyarakat empat desa di Parmonangan Baratmasih lebih banyak berinteraksi dan melakukan transaksi ekonomi ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.

– Kecamatan Siatas Barita

Masyarakat Kecamatan Garoga, Pangaribuan dan sebagian Sipahutar bersyukur atas peningkatan kualitas jalan dari Kecamatan Siatas Barita menuju Desa Tapian Nauli IV (Onan Tukka) Kecamatan Sipahutar. Jalan yang sudah diaspalt hotmix tersebut menjadi jalan alternatif menuju kota Tarutung. Terutama saat jalan Provinsi Sipahutar-Tarutung rusak parah, pengguna jalan mengirit waktu lebih kurang satu jam.
Jalan tersebut juga telah mendorong peningkatan ekonomi bagi masyarakat Desa Sidagal, Simanampang, Lobuhole dan Simorangkir.

– Membebaskan keterpencilan di Kecamatan Adiankoting

Desa Siantar Naipospos (Torhonas) yang dikategorikan terpencil sekarng sudah dapat dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, masyarakat desa ini mengangkut hasil pertanian dilakukan dengan memikul atau menggunakan angkutan tradisional Hoda Boban (angkutan barang dengan menggunakan kuda). Namun pada tahun 2015 Nikson Nababan mulai meningkatkan kualitas jalan dari Pancur Batu ke Torhonas – Siantar Naipospos dan tahun 2020 akses transportasi roda empat sudah terbuka kedesa ini.

Pada kunjungan jurnalis saya menuju Desa Siantar Naipospos, masyarakat yang saya temui menyebutkan, saat ini produk pertanian dan perkebunan mereka sudah langsung dijemput pedagang penampung dengan kendaraan roda empat. Warga perantau yang pulang kampung juga sudah ada yang menggunakan kendaraan roda empat.

Setelah peningkatan kualitas infrastuktur jalan, saat ini masyarakat Siantar Naipospos sudah memiliki 6 unit kendaraan roda empat (mobil) yang digunakan sebagai sarana transportasi umum (angkutan orang dan angkutan hasil bumi) dan puluhan sepeda motor. Warga setempat merasa terbebas dari keterpencilan serta menjadi peluang kemajuan untuk jangka panjang.

– Kecamatan Pangaribuan

Peningkatan kualitas jalandengan perkerasan dari Onan Sabtu Batu Manumpak Dusun Sibudil Kecamatan Pangaribuan tembus ke Desa Parincoran (Kecamatan Garoga)menjadi harapan masyarakat dua kecamatan. Jalan interkoneksi antar desa/kecamatan ini berpeluang menjadi jalan alternatif bila jalan Provinsi Pangaribuan – Garoga tetap dalam kondisi rusak parah.).

Dusun Sibudil berada di pertenghan dihuni 77 kepala keluarga. Sebelumnya desa ini dikategorikandesaterpencil karena berada di dipebukitan dan dikelilingi hutan lebat dan dan akses transportasi belum sepenyhnya dibangun. Masyarakat masih harus berjalan kaki ke Desa Batu Manumpak.Namun pada tahun 2023, pembangunan jalan sudah sampai di desa ini walaupun masih dalam tahap perkerasan dan dapat dilalui kendaraan roda empat.Sementara dari desa ini sudah ada jalan setapak yang dibangun masyarakat menuju Desa Parincoran Kecamatan Garoga.

Hutan antara Desa Batu Manumpak Kecamatan Pangaribuan – Desa Parinsoran Kecamatan Garoga juga menyimpan potensi ekonomis yang luar biasa.Selain hasil kayu hutan, juga potensi kandungan bumi berbagai jenis bebatuan.

– Kecamatan Garoga

Camat Garoga Budiarjo Nainggolan menyebutkan, jalan dari Parincoran ke Pangorian, Simpangbolon, Pargawahan sampai ibukota Garoga Sibargot tinggal 2 km lagi yang sedang dikerjakan pengaspalan Hotmix. Dan semua desa di kecamatan itu sudah mempunyai akses jalan antar desa.
Disebutkan, bila jalan dari Desa Batu Manumpak Kecmatan Pangaribuan – Desa Parincoran Kecamatan Pangaribuan dilanjutkan pada tahun 2023 dan tahun 2024, akan berdampak ekonomis jangka panjang kepada masyarakat di dua kecamatan.

– Kecamatan Simangumban-Purbatua

Masyarakat Kecamatan Simangumban- Sibulan-bulan – Onan Joro (Purbatua) dan Pahae Jae (Sarulla) menyampaikan rasa bangga atas peningkatan kualitas jalan interkoneksi antar tiga kecamatan itu. Hampir tidak ditemukan lagi jalan yang kopak kapik sebagaimana sebelum Nikson Nababan.Pengaspalan hotmix sepanjang jalan itu telah memperlancar arus transportasi pemasaran hasil pertanian mereka.

Masyarakat Muara Tolang Kecamatan Simangumban dapat merasa lega setelah pembaningkatan kualitas dan perlebaran Jalan Simangumban- Muara Tolang.

– Kecamatan Pahae Julu

Alat alat berat juga dikerahkan di Kecamatan Pahae Julu untuk pembangunan jalan interkoneksi ke areal yang sebelumnya tidak dapat dilalui kendararaan roda empat, antara lain Jalan Pantis-Soporaru menuju Kenegerian Sigotom Kecamatan Pangaribuan.

Pembukaan jalan dari Kecamatan Tarutung dibangun dengan pola gotongroyong yang menghubungan Banuarea, Desa Parbubu 1 dan 2 dan Desa Siandorandor Kecamatan Tarutung menyambung ke Desa Simataniari Kecamatan Pahae.

Walaupun belum tuntas, ruas jalan tersebut telah bisa dilalui dengan kendaran roda dua.Dengan terbukanya akses tersebut lahan pertanian baru akan segera bisa produktif begitu juga hasil hutan seperti kemenyan. Pembukaan jalan tersebut juga berpotensi menjadi jalan alternatif transportasi interkoneksi desa dan kecamatan.

 

                                                                  Tabel 5

– Jl. Ir. Sukarno

Jl. Ir. Soekarno, jalan nasional lingkar luar Siborongborong dari Desa Sitabo Tabo tembus Lobu Siregar ke Silangit sepanjang 13,2 km merupakan hasil perjuangan Nikson Nababan kepada pemerintah pusat. Pembangunan yang dilaskanakan secara bertahap itu merupakan jalan alternative untuk menghidari kepadatan lalu lintas di kota Siborongborong.

Dari pantauan saya, pembukaan Jl. Sukarno tersebut telah menaikkan nilai jual tanah dan menumbuhkan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan. Hal ini akan terus berkembang dan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Tapanuli Utara.

4. SektorPendidikan

Ada satu judul lagu Batak yang selalu diungkapkan Nikson Nababan bila bertemu dengan masyarakat dan kalangan pendidikan Tapanuli Utara.“Anakhonhi do hamoraon di au” dengan bahasa Indonesia saya terjemahkan “Anakku adalah harta kekayaanku”.Lagu ciptaan komponis Nahum Situmorang itu menggambarkan tekad perjuangan orang tua untuk menyekolahkan anaknya sampai jenjang tertinggi. Secara utuh, lagu ini juga terkesan menjadi semboyan keluarga masyarakat Batak untuk berjuang habis-habisan demi pendidikan anak. Hal ini lah yang selalu disampaikan Nikson Nababan untuk memotivasi masyarakat Tapanuli Utara bekerja keras agar dapat menyekolahkan anaknya.

Salah satu upaya untuk mewujudkan Tapanuli Utara sebagai Lumbung Sumberdaya Manusia Berkualitas adalah sektor pendidikan. Kebijakan Pemerintah RI tentang penerimaan Pegawai Pemerintah sebagaimana diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pegawai ASN terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) telah mendorong Nikson Nababan untuk meningkatkan status guru-guru honor yang dibayar melalui dana BOS menjadi ASN berstatus guru P3K sesuai dengan Undang-undang dan Peratusan yang berlaku.

Pada tahun 2022, guru-guru P3K yang menerima SK dari Bupati Tapanuli Utara sebanyak 628 orang hasil seleksi tahun 2021. Sementara hasil seleksi tahun 2022 yang lulus seleksi mencapat 829 orang, Dengan demikian dalam kurun waktu 2 tahun Pemkab Tapanuli Utara akan memberdayakan 1.457 guru P3K dengan penerimaan gaji pokok Rp. 2.900.000,– ditambah tunjangan dengan sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU). Nikson Nababan mengatakan, penerimaan guru P3K sangat berpengaruh kepada pembiayaan sektor pembangunan pisik. Anggaran OPD direfocusing dalam persentase besar dan dialihkan untuk pendanaan guru P3K. Namun kebijakan ini telah berdampak jangka panjang dalam upaya peningkatan kualitas proses belajanr dan mengjar. Menurut Nikson, pembangunan infrastruktur di Tapanuli Utra sudah mencapai 80%. Oleh sebab itu, sudah saatnya pengalihan anggaran kepada sumberdaya manusia yang berpartisipasi dalam pembangunan diantara pengangkatan ASN P3K..

Penyelenggaraan pendidikan berjenjang di Tapanuli Utara hanya di tingkat SMP itu.Penguatan pemahaman Kurikulum Merdeka ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan guru dan Kepala Sekolah.Hal ini dianggap penting untuk mempersiapkan siswa berkemampuan kompetitif masuk di tingkat SMA/SMK yang lepas dari sentuhan kebijakan Pemkab TapanuliUtara.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan pendidikan dengan mengelola potensi yang ada mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal dan informal.
Kepmen Diknas No. 20 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengatur kewenangan Pemkab/Pemko dalam pelaksanaan pendidikan berjenjang hanya sebatas SMPsederajat. Peraturan itu telah membatasi kewenangan Pemerintah Kabupaten di tingkat SMK/SMA Pemkab Tapanuli Utara secara formal.

– PAUD

Sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi cerdas dimasa mendatang. Bupati mendorong kelompok masyarakat menyelenggarakan PAUD terutama di desa-desa. Sampai September 2022, Bupati mengerahkan 483 guru di 282 unit PAUD yang tersebar di 15 Kecamatan.Kepada mereka diberikan insentif serta bantuan yang bersifat motivasi untuk menggalang kebersamaan kelompok merencakan proses pembelajaran.

Nikson Nababan tidak sendiri dalam membina PAUD. Ia bersama Satika Simamora SE,MM sebagai istri Bupati Tapanuli Utara secara otomatis menjadi penanggungjawab keberhasilan PAUD dan menyandang predikat sebagai Bunda PAUD.

Dalam penyelenggaraannya Bunda PAUD Satika Simamora melakukan pembinaan di tingkat kecamatan sampai ke desa. Dengan pendekatan kemanusiaan, Satika Simamora memberikan waktunya dengan untuk penddidikan ini karena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat bersentuhan dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia terutama di pedesaan. Pendidikan bagi anak usia dini menjadi perhatian serius dari Pemkab Tapanuli Utara.

– Universitas Negeri

Perjuangan Bupati yang tidak berhenti untuk mendirikan Universita Negeri di Tapanuli Utara pantas mendapat apresiasi dari masyarakat dan perlu berkelanjutan. Asumsi perjuangan pendirian Universitas Negeri merupakan salah satu upaya peningkatan SDM masyarakat Tapanuli Utara dan umumnya masyarakat Tapanuli Raya (Menurut saya Tapanuli Raya adalah Kabupaten/Kota yang tergabung dalam keresidenan Tapanuli). Dengan berdirinya Universitas Negeri di Tapanuli Utara akan ada dampak domino pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Perjuangan yang sudah sampai ke berbagai pemangkukepentingan di Pusa. Kebutuhan kehadiran Universitas Negeri umum memiliki masadepan yang universal. Putra-putri dari Tapanuli Raya khususnya dari Tapanuli Utara berpeluang menjadi mahasiswa di universitas ini.Oleh sebab itu Nikson Nababan masih terus melalukan pendekatan kepada berbagai pihak yang berkompeten dan dianggap berpeluang untuk ikut memperjuangkan berdirinya Universitas Negeri di Tapanuli Utara.

5. Sektor Kesehatan

Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Tapanuili Utara dilaksanakan melalui Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit Daerah Tarutung.Kedua lembaga ini merupakansatu kesatuanyang tidak terpisahkan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dengan semboyan “Siap melayani 24 Jam dan tidak diskriminatif”.

Melalui 21 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) 20 diantaranya sudah memperoleh Akreditas dibantu 60 Puskesmas Pembantu (PUSTU) dipimpin seorang dokter dan Sarjana Kesehatan Masyarakat.Puskesmas yang jaraknya jauh dari RSUD Tarutung, dizinkan untuk menerima pasien rawat nginap dalam keadaan darurat, terutama pasien yang siap melahirkan.118 dokter, 480 perawat dan 925 bidan siap melayani masyarakat di Tapanuli Utara.

Hingga tahun 2022, setiap Puskesmas telah dilengkapi dengan Ambulance.28 unit ambulance tetap disiagakan dipuskesmas. Hal ini telah menumbuhkan harapan masyarakat desa terutama membantu pasien dalam keadaan darurat untuk dirujuk ke Rumah Umum Sakit Daerah Tarutung atau ke Rumah sakit lain sesuai dengan kebutuhannya.

Tenaga kesehatan di pedesaan mendapat perhatian dari Bupati Tapanuli Utara. Bidan Desa menjadi tenaga medis bertugas ganda di pedesaan. Selain tugas utamanya membantu persiapan persalinan juga menjadi tempat masyarakat desa untuk berobat. Sampai tahun 2021 ada 413 posyandu aktif yang rata-rata dibina Bidan Desa.

Untuk meningkatkan motivasi pelayanan paratenaga kesehatan mulai dari dokter, paramedis seperti perawat dan bidan desa yang bertugas di desa terpencil, Bupati Nikson Nababan memberikan insentif tambahan dari gaji yang diterimanya.Sebagai kebijakan jangka panjang, Nikson juga mengangkat 631 Tenaga Kesehatan dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

– RSUD Tarutung

Dalam kepemimpinan Nikson Nababan telah terjadi perubahan yang significant di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung sebagai rumah sakit rujukan utama pasien yang datang dari pedesaan. Secara bertahap, pelayanan terus ditingkatkan dengan reformasi administrasi dan melengkapi berbagai fasilitas untuk mendukung perawatan prima.

Rumah sakit yang sudah berusia menjelang seratus tahun ini telah dilengkapi dengan berbagai falitas perawatan dan pengobatan. Memiliki ruang CT Scan, Gedung Haemodialisa (ruangan instalasicuci darah) dilengkapi 32 unit alat cuci darah dan menjadi pusat cuci darah di kawasan Tapanuli Raya. Secara bertahap dokter spesialis juga terus ditambah. Tahun 2016 dokter spesialis masih 18 orang pada tahun 2021 sudah 34 dokter spesialis.

Pada tahun 2022, Bupati membangun fasilitaspenanganan Covid-19 diantaranya Founding Father Dr.(HC) Ir. H. Soekarno, 13 Unit Perumahan Dokter spesialis dan tenaga kesehatan. Gedung instalasigizi , gedung poliklinik Paru, gedung pemulasaran jenazah serta ruangisolasi.Pasca pandemic covid 19, bangunan tersebut telah menjadi pendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit ini.

Dalam hal pengelolaan keuangan, RSUD Tarutung mendapat Nilai A dua kali berturut turut pada tahun 2017 dan 2018 berdasarkan Audit kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) oleh BPKP. Prestasi inimenjadi percontohan BLUD Rumah Sakit untuk Sumatera Utara.Berdasarkan penilaian sebagai BLUD, Tahun 2019 RSUD Tarutung menjadi Rumah Sakit Terbaik Sumatera Utara.

6. Sektor Pariwisata Berbasis UMKM

Pada perayaan Hari Pers Nasional tahun 2023, saya mengikuti Ekspedisi Geopark Kaldera Toba bersama rombongan salah satu organisasi jurnalistik di Kecamatan Muara. Selain diikuti ratusan jurnaslis dari berbagai penjuru tanah air, ekspedisi itu menyertakan sejumlah tokoh pers nasional. Mereka menjadi tamu wisata Tapanuli Utara di sambut dengan hangat Ketua Dekranasda Satika Simamora, SE,MM bersama Kadis Pariwisata, Kadis Koperasi dan Perdagangan UMKM beserta Kadis Kominfo.

Rombongan jurnalis itu dijamu di desa Hutanagodang yang sebut juga sebagai Kampung Ulos karena penduduk desa ini rata-rata petenun ulos. Desa ini mendapat perhatian dari Ketua Dekranasda karena dijadikan salah satu ikon wisata mendukung wisata alam Danau Toba.

Pada kesempatan itu, puluhan ibu-ibu menunjukkan kemahiran menenun berbagai motif ulos. Sejumlah produk UMKM juga dipamerkan diantaranya ulos, gaun dan jas, Stola (sejenis slayers), tas dan berbagai souvenir dengan bahan baku ulos serta anyaman rotan. Tak ketinggalan Wine Coffee Gogo minuman bernuansa anggur produk Kecamatan Pagaran. Salah satu produk unggulan UMKM Tapanuli Utara.

Sebelum rombongan jurnalis itu meninggalkan Kampung Ulos Desa Hutanagodang untuk wisata danau mengelilingi Pulo Sibandang, Satika Simamora dengan tegas mengingatkan Kepala Desa dan Camat setempat agar desa itu ditata rapi dan tetap bersih karena penikmat wisata akan selalu datang berkunjung.

Apa yang berslangsung pada hari itu menunjukkan, Nikson Nababan membangun keperiwisataan di Tapanuli Utara berbasis UMKM. Sektor pariwisata akan menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui usaha-usaha kreatif UMKM.

Satika Simamora, SE,MMmerupakan bagian dari penyelenggaraan pembangunan strategis jangka panjang di Tapanuli Utara. Dengan posisinya sebagai Ny. Nikson Nababan ia otomatis menjadi Ketua Dewan Kerajinan daerah (Dekranasda) Tapanuli Utara.

Bersama Dinas Koperasi dan Perdagangan, Satika Simamora turun langsung melakukan pembinaan UMKM. Sejumlah kelompok usaha dan pengrajin dibentuk untuk mempermudah pembinaan.Diantarranya Kelompok Pengrajin Pertenunan Ulos yang secara berkala menerima bantuan dari Pemkab Tapanuli Utara. Diantaranya kopi kemasan bermerek YM produk Kecamatan Sipahutar dan kudapan coklat merek Athan produk Kecamatan Pahae Jae.

Satika Simamora sebagaipembina UMKMmemanfaatkan lantai dasar Gedung Sopo Partungkoan di Jl. Sisingamangaraja Tarutung menjadi Galery UMKM dimana para pengrajin dapat menggelar pameran kreasi mereka dan pertemuan-pertemuan. Pada kesempatan tertentu sejumlah perancang model lokal telah memamerkan karya mereka. Sejumlah wisatawan dan tamu-tamu berbagai kalanan dari luar daerah terutama dari Jakarta telah mengunjungi galeri itu termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani bersama rombongannya.

– Salib Kasih

Untuk menghargai dan mengenang jasa penginjil asal Jerman Ingwer Ludwig Nommensen Pemkab Tapanuli Utara telah membangun monument Salib Kasih setinggi 31 meter. Monumen ini mulai dibangun 30 Oktober tahun 1993 dan di resmikan saat peryaan Paskah 30 Maret 1997.
Lokasi pendirian Salib Kasih merupakan tempat Nommensen berikhrar untuk melaksanakan pekabaran Injil di tanah Batak. Salib Kasih dengan altar kebaktiandibawahnya berada di kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, sekitar 2 kilometer dari pusat kota Tarutung.
Awal Juni 2023 saya berada di objek wisat itu. Selain wisatawan lokal ada kunjungan dari luar kota Tarutung. Setelah naik ke altar kebaktian, mereka mengunjungi kios kelontong dan membeli souvenir karya pengrajin antara lain stola, ulos dan kaussebagai cendera mata. Ada pegelaran seni dan budaya Batak oleh pelajar SMP. KUPT Salib Kasih menerangkan, pegelaran senibudaya tampil setiap hari Minggu sebagai wujud kerja sama Dinas Pariwisata dengan Dinas Pendidikan. Wisatawan dapat menonton dari tribun terbuka yang dapat menampung ratusan orang.

Di sebelah Utara pelataran parkir sekarang, sedang berlangsung pembangunan dengan menggunakan dana Rp. 16 miliar. Lima paket proyek untuk menunjang daya tarik objek wisata Salib Kasih, bangunan gedung pusat kreasi destinasi pariwisata, menara pandang, fasilitas aksesibilitas, lapangan olahraga multifungsi dan fasilitas umum.

Diharapkan, setelah proyek pengembangan kawasan Salib Kasih selesai dapat berdampak ekonomis kepada masyarakat Kecamatan Siatas Barita melalui kerjasama Unit Pelaksana Teknis Objek Wisata Salib Kasih dengan Pemerintah Kecamatan Siatasbarita dan Pemerintah Desa.

7. Sektor Pemukiman Penduduk

Perkembangan pemukiman penduduk yang cukup pesat di kawasan Rura Silindung (Kecamatan Sipoholon, Tarutung dan Siatas Barita) berdampak pada peningkatan kebutuhan air bersih.Krisis air minum di tiga kecamatan itu mulai terasa sejak tahun 2014 diperparah berkurangnya debit air 16 sumber yang selama ini dikelola PDAM Mual Natio. Dari 81 ltr per detik menjadi 60 ltr untuk memenuhi kebutuhan 18.546 KK dengan jumlah penduduk 79.798 jiwa.Direktur PDAM Mual Natio Lamtagon Manalu menjelaskan, terdapat defisit air kebutuhan keluarga di tiga kecamatan mencapai 40 ltr per detik.

Untuk mengatasi krisis air minum itu, Nikson Nababan bersamaAnggota DPR RI Sukur H Nababan memperjuangakan pembangunan sumber air bersih baru di Kementerian PUPR RI. Perjuangan berhasil dengan pembangunan Pengolahan Air Bersih (air baku) melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS)-II Sumut diawali pada 2021 yang memanfaatkan Aek Butar sebesar 50 liter per detik. Peluang penambahan debit air kian nyata, saat BWSS-II telah selesai membangun air baku, baik itu intake, reservoar 2 unit, dan jaringan pipa transmisi untuk Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) adalah Sarana dan Prasarana Jaringan Konstruksi Air Minum tingkat kecamatan yang dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Tarutung.

Selain kebutuhan airminum untuk tiga kecamatan itu, Nikson Nbaban juga memperhatikan desa yang belum memiliki faslitas air bersih. Melalui pendekatan kepada Kementerian PUPR RI untuk mengusulkan pembangunan sarana air bersih di pedesaan.Salah satu program yang sumber dananya dari APBN ialah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).Metode pelaksanaan PAMSIMAS dengan perberdayaan masyarakat untuk membangun Pipanisasi.Memperoleh air dari sumber mata air (grafitasi) dan Sumur Bor. 70 Desa di Tapanuli Utara menerima pembangunan PAMSIMAS.

– Perumahan

Tahun 2022 sekitar 8500 unit rumah sudah direhab dari rumah yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni. Untuk membangun pemukinan yang sehat, sejak tahun 2018 sampai tahun 2022 sanitasi septink 51 Desa telah menerima pembangunan septinktank umum.
Melalui program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Pemkab Tapanuli Utara tahun 2021 telah membangun 11.192,05 meter jalan lingkungan, 2.379 meter drainase lingkungan.

– Listrik Pedesaan

Dinas lingkungan hidup melalui kerjasama dengan UP III PLN Sibolga telah membangun jaringan listri sampai ke pedesaan. Penerangan listrik ini akan sangat berpengaruh di berbagai sektor kehidupan masyarakat desa.

Penggunaan teknologi informasi yang berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat desa sangat tergantung pada listrik demikian juga berbagai usaha yang menggunakan alat-alat elektronik.

Inilah Kesimpulan Saya

Kesimpulan yang saya paparkan dalam dari “Karya Emas” yang telah dilaksanakan Nikson Nababan menjelang 10 tahun kepemimpinannya merupakan hal yang mendasar (fundamen) pembangunan berkelanjutan ke depan.

1. Peningkatan kualitas dan pembangunan infrastruktur jalan terutama dengan pola gotongroyong telah meningkatkan mobilitas masyarakat dari dusun ke desa, dari desa ke kota dan sebaliknya.

Ada enam lokasi pembangunan infrastruktur jalan yang strategis pengembangan Tapanuli Utara ke depan. Titik itu adalah:
1.1. Pembangunan Jl. Ir. Sukarno
1.2. Peningkatan kualitas dan pembukaan jalan Parmonangan Timur-Barat
1.3. Pembukaan dan peningkatan kualitas jalan Garoga – Sibudil (Desa Batumanumpak Kec. Pangaribuan)
1.4. Pembukaan jalan Sigotom – Pattis Pahae Julu
1.5. Desa Simataniari Kec. Pahae Julu – Siandorandor Kec. Tarutung serta
1.6. Desa Siandorandor – Banuaji (- Sitarealaman) Kec. Adiankoting (setelah jembatan penghubung kedua desa dibangun bersama TMMD)

Dalam rentang waktu jangka panjang dengan lancarnya transportasi di enam titik itu, berdampak pada pembangunan sektor lain seperti pertanian, kehutanan, pendidikan, budaya dan pariwisata yang keseluruhannya bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini akan berpengaruh pada percepatan kemajuan desa di Tapanuli Utara yang akan memperkuat ekonomi perkotaan. “Desa maju, kota kota kuat, Indonesia Berdikari”

2. Perjuangan Nikson Nababan yang memperoleh pengakuan dan perlindungan 2.470 ha Hutan Hukum Adat telah memberi harapan peningkatan ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang significant akan mendukung pengelolaan hutan dimaksud oleh pemangku kependingan, komunitas masyarakat adat setempat.
3. Pembukaan lahan pertanian dengan alsintan (traktor) yang diberikan kepada petani dan taktor asset dinas pertanian menjadi dasar peningkatan produksi komoditi menuju Tapanuli Utara menjadi lumbung pangan. Hal itu didukung pendapingan PPL serta pembangunan dan pembukaan jalan ke sentra pertanian yang terus dilakukan.

4. Terobosan Nikson Nababan untuk mengalihkan status ribuan pegawai honorer (guru dan tenaga kesehatan) secara bertahap menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pantas diapresiasi. Kebijakan mengalihkan anggaran proyek pisik menjadi kepentingan kemanusiaan (gaji) pegawai. Setelah menjadi ASN P3K, 1.457 guru tenaga pendidikan dan 631 Tenaga Kesehatan telah memiliki kepastian masa depan, meningkatkan motivasi melaksanakan tugas dan pengabdiannya secara bertanggungjawab.

5. Nikson Nababan telah melakukan pembenahan kesehatan yang significant di Tapanuli Utara. Reformasi mental dan perilaku tenaga kesehatan dengan semboyan “Senyum Sapa Salam”. Peningkatan pelayanan Kesehatan di Tapanuli Utara juga dilakukan dengan melengkapi peralatan medis di Puskesmas dan Rumasakit Umum Daerah Tarutung.

6. Kesertaan Ketua Dekranasda Tapanuli Utara Satika Simamora SE,MM dalam pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah membangkitkan semangat para pengrajin dan pengusaha industri rumah tangga dan berdampak pada sector pariwisata. Sehingga kepariwisataan berbasis UKM itu telah berdampak pada beberapa sektor kehidupan masyarakat.

Satika Simamora sebagai tidak hanya bergerak di UMKM ia juga sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kesertaan seorang istri Bupati yang begitu intens belum pernah terlihat pada periode bupati sebelumnya. Satika Simamora tercermin mengbdikan diri secara utuh untuk kepentingan masyarakat di Tapanuli Utara.

Saran

1. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap lima tahun akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Bupati/Wakil Bupati). Pasangan Bupati Drs. Nikson Nababan MSi dan Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat SH, MM akan berakhir masa jabatan periode kedua (2019-2024). Dengan demikian, pada pemilihan kepala daerah tahun 2024 akan terpilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru. Karya pembangunan strategis yang letakkan Nikson Nababan diharapkan menjadi dasar pembangunan (fundamen) jangka panjang di Tapanuli Utara oleh Bupati terpilih tahun 2024.
Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan sampai ke desa diharapkan terus berlanjut. Karena berdampak pada pembangunn sektor lain yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi dan kesejehteraan masyarakat desa dan kota.

2. Pembukaan jalan dengan pola gotongroyong, tidak dipihakketigakan (tidak ditenderkan) sebaiknya menjadi pola yang akan berkelanjutan pada kepemimpinan Bupati yang terpilih pada tahun 2024.

3. Untuk melindungi kualitas jalan tetap terpelihara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara hendaknya menerapkan kepatuhan penggunaan jalan sesuai dengan klasifikasi tonase yang diperbolehkan.

4. Satika Simamora SE MM, Ketua Dekranasda dan Ketua Tim Penggerak PKK telah melaksanakan tugas, peran dan tanggungjawabnya. Sebagai istri seorang Bupati, ia tidak terpisahkan dari upaya pemberhasilan pembangunan di Tapanuli Utara. Dengan penetahuan yang mumpuni serta pendekatan humanis yang tinggi, Ia tercermin tidak mengenal lelah melakukan pembinaan kepada masyarakat terutama kalangan pelaku UMKM, pelajar, anak-anak dan masyarakat lanjut usia (lansia).

Saya melihat, Satika Simamora memahami betul posisinya sebagai istri Bupati yang harus melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Ia tidak pernah mengatasnamakan Bupati di beberapa kegiatan.

Bila ada peluang, saya menyarankan Satika Simamora diberi kesempatan oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Tapanuli Utara.

Penutup

Laporan ini hanya merupakan karya jurnalistik, buka kajian ilmiah. Terima kasih kepada Dr Drs. Nikson Nababan, MSi, Bupati Tapanuli Utara, atas peletakan fundasi pembngunan jangka panjang di Tapanuli Utara. Semoga muncul “Karya Emas” berikutnya .

Tarutung, Juni 2023

Related posts

Leave a Comment