Dhiyaul Pertanyakan Rendahnya Realisasi Parkir Tepi Jalan 

Dhiyaul Pertanyakan Rendahnya Realisasi Parkir Tepi Jalan 

topmetro.news – Hampir semua ruas jalan di Kota Medan dikelilingi parkir tepi jalan, namun realisasi pendapatan retribusinya untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) malah minim atau rendah.

Hal itu Anggota DPRD Medan, Dhiyaul Hayati sampaikan yang menyoal pendapatan Dinas Perhubungan Kota Medan dari sektor parkir tepi jalan masih rendah dan tidak mencapai target.

“Dalam APBD Tahun Anggaran 2022, realisasi pendapatan dari sektor retribusi parkir tepi jalan umum hanya sekitar Rp20 miliar dari target sebesar Rp36 miliar. Hal ini sangat mempengaruhi laporan keuangan Pendapatan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp113,129 Miliar (47,55%). Salah satu sektor yang pendapatan retribusinya rendah yaitu penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum,” ungkap Dhiyaul kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).

Ia heran atas kinerja Dinas Perhubungan Kota Medan yang belum optimal mencapai target, khususnya pada sektor parkir tepi jalan umum. Sementara, hampir di seluruh ruas jalan di Medan di kelilingi parkir tepi jalan.

Penerapan E-Parking

“Apa yang menjadi kendala dalam penyediaan pelayanan parkir tepi jalan umum ini belum optimal. Padahal Pemko Medan telah menerapkan sistem e-parking. Mengapa tidak mencapai target? Apa evaluasi terhadap sistem e-parking yang sudah berjalan? Kita bisa lihat, di mana-mana ada parkir. Bahkan berjarak 50 meter saja, sudah lain petugas parkirnya. Untuk sepeda motor dikutip Rp2 ribu, lain lagi kalau mobil. Trus kenapa pendapatan di sektor ini bisa rendah? Apakah kajiannya tidak akurat atau ada lost,” sesalnya.

Anggota Komisi III DPRD Medan itu juga menduga ada kebocoran PAD dari Dinas Perhubungan, lantaran kurangnya pengawasan dan seolah ada pembiaran sehingga sering terjadi pengutipan parkir liar.

Fakta pengutipan parkir di lapangan, petugas parkir meminta bayaran Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp3.000 untuk kendaraan roda 4. Malah ada juga yang meminta Rp5000.

“Jadi darimana dasarnya bisa tak tercapai target. Hal ini juga mempengaruhi belanja daerah berupa program pembangunan yang sudah direncanakan,” bebernya.

Ia juga meminta agar Pemko Medan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan evaluasi dan lebih optimal lagi memperbaiki kinerja untuk mencapai target PAD.

“Jangan nanti kesannya seolah ada pembiaran parkir di tepi jalan. Karena sekarang ini pun masih banyak parkir liar yang melakukan pengutipan tanpa ada karcis retribusi. Hal-hal seperti ini harus diperbaiki, jangan ada pembiaran lagi,” tutupnya.

reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment