Gedung Kantor Bupati Batubara Disinyalir Belum Miliki ‘SLF’, Pj Bupati Nizhamul Ikut Perhatikan

Kenyamanan sebuah gedung perkantoran publik merupakan syarat mutlak untuk menunjang baiknya kinerja para pekerja yang ada di dalamnya.

topmetro.news – Kenyamanan sebuah gedung perkantoran publik merupakan syarat mutlak untuk menunjang baiknya kinerja para pekerja yang ada di dalamnya. Perihal kenyamanan ini rupanya memiliki standarisasi sendiri yang biasa disebut pula dengan istilah ‘baku mutu’.

Terkait persyaratan kenyamanan jadi salah satu pendoman teknis yang wajib dipenuhi dalam penilaian terhadap kelaikan fungsi bangunan gedung, dijelaskan Ir Lamhot S MT (penggiat jasa konsultan bidang konstruksi wilayah Pulau Sumatera) melalui sambungan telepon selular.

“Pemenuhan kewajiban atas persayaratan SLF, harus bisa dibuktikan melalui sertifikasi yang disebut dengan ‘SLF’ atau Setifikat Laik Fungsi. Jadi salah satu kaidah keandalan bangunan gedung akan tercapai, apabila persyaratan kenyamanan bisa terpenuhim,” ucap Lamhot.

Ditanya sehubungan dengan kondisi hampir seluruh dinding kaca bangunan kantor Bupati Batubara saat ini mengalami goyang, apalagi jika ditekan-tekan walau tanpa membutuhkan tenaga yang kuat, Lamhot pun menjelaskan, kelaikan bangunan merupakan suatu ukuran apakah bangunan gedung dapat dipakai secara nyaman guna melaksanakan beragam aktivitas pekerjaan.

“Nah.. sekarang begini, tanyakan kepada setiap orang yang beraktivitas di gedung itu secara ‘keep silent’. Apakah kebanyakan mereka khawatir dan tidak nyaman ketika berada di dalam bangunan maupun di sekitar dinding gedung tersebut? Terutama saat hujan dan ada angin kencang. Lalu cari tahulah apa yang menyebabkan mereka khawatir,” sebut Insinyur alumni ITB itu.

Ngeri

Sedang dari penelusuran awak media ini, secara berbisik, baik ASN, beberapa personil Satpol PP, petugas keamanan lain yang berjaga serta pekerja ‘outsourchcing’, rata-rata mengaku sangat khawatir. Terutama ketika hujan deras dan adanya angin kencang.

Salah seorang pekerja yang dijumpai di depan Kantor Bupati Batubara mengaku, dirinya dan juga yang lain, sangat khawatir ketika berada di dekat dinding kaca gedung Kantor Bupati Batubara yang terletak di lahan eks Kebun PT Socfindo Kelurahan Limapuluh, Kecamatan Limapuluh itu.

“Sumpah. Ngeri kali Bang. Terutama pas hujan dan ada angin kencang, semua kaca goyang kayak mau lepas. Itu di bagian pintu belakang, sudah ada keramik kosen pintu dan dua kaca yang copot. Itu, di teras depan, kalau hujan bocor deras,” bebernya.

Sengaja

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kadis PUTR Kurnia Lismawatie MT didampingi Thamrin selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembanguan kantor bupati berbiaya Rp54 miliar itu, berdalih bahwa goyang yang terjadi pada hampir seluruh dinding kaca gedung Kantor Bupati Batubara memang sengaja. Katanya, itu merupakan bagian dari teknis bertujuan mejaga elastisitas atau kelenturan kaca.

Ia juga mengatakan, terkait kualifikasi ‘Baku Mutu’ kantor bupati, mereka mempercayakan secara penuh ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia aku pula, saat ini BPK masih berada di Batubara.

Selanjutnya menurut keterangan Thamrin, untuk pelaksanan pekerjaan ini, sudah terbayarkan 87 persen. Sisanya tinggal 13 persen lagi.

“Dari 13 persen itu, hanya delapan persen yang akan dibayarkan kepada pihak kontraktor pelaksana. Sedangkan yang lima persen lagi merupakan dana perawatan,” pungkas Thamrin.

Terpisah, pada saat dikonfirmasi, Pj Bupati Batubara Nizhamul SE MM sendiri sangat begitu responsif dan terkesan tegas. Namun secara singkat juga padat, dengan satu kalimat ia berujar, “Saya juga memperhatikan itu Pak…”

reporter | Bima Pasaribu SH

Related posts

Leave a Comment