topmetro.news – Prof Dr Ridha Dharmajaya SpBS ‘diulosi’ oleh sejumlah tokoh masyarakat Sumatera Utara. Sebagaimana diketahui, Prof Ridha adalah calon Walikota Medan, yang telah resmi mendaftar ke KPU Medan bersama calon wakilnya, Abdul Rani SH.
Acara bernuasa Adat Batak itu berlangsung pada kegiatan Peresmian, Pelantikan, dan Deklarasi Posko Pemenangan Relawan RADAR ‘Rumah Koalisi Sumatera Utara’, di Rumah Pemenangan Prof Dr Ridha Dharmajaya SpBS – Abdul Rani SH, Jalan Menteng VII Medan Denai, Sabtu (7/9/2024).
Hadir Dewan Pembina Rumah Koalisi Djumongkas Hutagaol, Ketua Umum Dody Lukas STh MM, Ketua Bapilda Rumah Koalisi Tetty Lusiana Hutagaol, dan lainnya. Tampak juga Maringan Panjaitan, Mangatas Tobing, termasuk Ketua Komunikasi Teman Ridha Drs Hasudungan Siahaan MM, dan lainnya.
Kegiatan itu pun diramaikan oleh seratusan masyarakat yang dengan antusias mengikuti acara tersebut.
Sebelum acara ‘mangulosi’, berlangsung pemotongan tumpeng oleh Prof Dr Ridha Dharmajaya, sebagai tanda peresmian posko tersebut.
Dalam sambutannya, Djumongkas Hutagaol mengajak semua relawan untuk bergabung bersama. “Kalau ada yang masih mau membuat nama atau kelompok bisa bergabung. Yang belum punya sekretariat bisa bersama-sama menggunakan fasilitas yang ada. Yang penting bisa secara bersama-sama memenangkan Prof Ridha dan Abdul Rani,” kata pengusaha yang juga Pembina Komunitas Teman Ridha ini.
Sedangkan kepada Prof Ridha, ia menegaskan keiklasannya termasuk seluruh yang hadir, mendukung ‘Sang Dokter’ itu untuk jadi walikota. “Kalau kami sudah menyayangi Bapak, maka kalau nanti terpilih, sayangilah kami. Hanya itu yang kami harapkan,” pintanya.
Djumongkas pun mengungkapkan rasa bangga karena Prof Ridha bisa langsung hadir. Sekaligus menegaskan, bahwa Kota Medan memang butuh Prof Ridha untuk Kota Medan lebih baik, bukan lagi seperti sekarang ini.
Harapan Ridha
Sementara Prof Ridha mengutarakan harapan, agar masyarakat tidak lagi ‘dihantui’ pikiran bagaimana untuk bisa sekadar makan. “Hari ini kita masih berpikir tentang kesulitan yang kita hadapi. Masih berpikir soal sekolah anak, pekerjaan, berpikir untuk makan, berobat dan lainnya,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, mereka (Ridha-Rani) hadir untuk bersama-sama dengan rakyat melewati semuanya itu, tentu dengan kondisi yang lebih baik. “Harus bersama-sama agar semua bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi,” katanya.
Ridha juga mengaku bersyukur, karena mendapatkan berkah dalam usia yang masih muda. Bahkan pernah jadi profesor termuda di Indonesia. “Lalu kenapa Tuhan memberikan itu semua? Tentu ada tugas yang harus dijalankan agar semua yang didapatkan itu bisa bermanfaat bagi orang lain,” katanya seraya berharap, agar masyarakat Kota Medan bisa benar-benar merasakan manfaat pembangunan.
Kotak Kosong
Sedangkan Ketua Bapilda Rumah Koalisi Tetty Lusiana Hutagaol, dalam sambutannya menyoroti perpolitakan di Tanah Air yang menurutnya cenderung mengarah ke ‘kotak kosong’.
Ia juga merasakan, bahwa hal itu juga terjadi di Sumatera Utara. “Di mana ramai-ramai parpol diarahkan ke satu koalisi dengan tujuan agar ada ‘kotak kosong’. Ini mencederai demokrasi yang intinya adalah pemilihan secara terbuka bukan diarahkan ke kotak kosong,” tegas putri dari Djumongkas Hutagaol ini.
Oleh karena itu, Tetty pun mendeklarasi pada hari itu untuk melawan ‘kotak kosong’. “Lawan kotak kosong…! Lawan politik dinasti…!” teriak Tetty disambut aplaus meriah dari semua yang hadir.
Acara itu berlangsung hingga sore, diwarnai dengan dialog langsung bersama Prof Ridha.
reporter | Jeremi Taran