Korban Penganiayaan di Samosir Minta Semua Pihak Kawal Proses Hukumnya

Korban Penganiayaan di Samosir Minta Semua Pihak Kawal Proses Hukumnya

TOPMETRO.NEWS – Korban penganiayaan oleh pemilik dan pekerja tambang batu di Silimalombu, Onan Runggu Samosir beberapa hari lalu (15/8) Jhohannes Marbun kepada TOPMETRO.NEWS menjelaskan dirinya telah kembali ke Jakarta untuk proses pemulihan setelah babak belur dianiaya bersama Sebastian Hutabarat.

“Saya kembali ke Jakarta atas permintaan dari Ketua Umum Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT), Drs Maruap Siahaan, MBA dan Andaru Satnyoto, SIP., M.Si selaku pimpinan yayasan menugaskan kami selama berada di kawasan Danau Toba. Saat ini, saya sedang dalam proses pemulihan dan istirahat.” jelas Jhohannes, hari ini.

Jhohannes juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam ‘aksi penyelamatan’ dan memantau terus dari kejauhan detik per detik insiden di Silimalombu terutama kepada Ketua Umum Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT), Drs Maruap Siahaan MBA yang telah mengkomunikasikan kepada para pihak (termasuk pihak berwajib, aparat pemerintahan, aparat negara, maupun masyarakat setempat) untuk memantau dan mengawal insiden itu.

“Kami mengajak semua pihak untuk selalu berdoa dan mendukung dengan memantau dan mengawal kasus ini sampai tuntas dan sekaligus menjadi pembelajaran bersama bahwa hukum benar-benar tegak (dengan asas kepastian hukum dan prinsip demi keadilan). Kiranya kedepan tidak ada lagi suara-suara yang hendak menyampaikan kebenaran dibungkam, dan setiap individu maupun masyarakat benar-benar merdeka dan merasa menjadi pemilik Indonesia sesungguhnya sebagaimana kita saat ini merayakan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72, sekaligus hal ini bertepatan dengan momentum sejarah berdirinya YPDT 22 tahun silam untuk mengawal kelestarian lingkungan dan budaya kawasan Danau Toba. Kiranya Tuhan selalu menolong kita semua. Amin,” harap Jhohannes. (TMD-21)

 

Related posts

Leave a Comment