Bos Indomaret Anthony Salim Miliki Kekayaan Rp237 Triliun Menjadikan Orang Terkaya ke-6 di Indonesia

bos indomaret anthony salim

topmetro.news, Medan – Bos Indomaret Anthony Salim merupakan orang terkaya ke-6 di Indonesia, per awal Mei 2025 versi Bloomberg. Kekayaan bersih Anthoni Salim itu mencapai 14,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 237 triliun.

Kekayaan Anthoni Salim didapat dari Grup Salim, yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor, termasuk makanan, ritel, dan energi.

Seperti informasi yang dikutip topmetro.news dari google.com, pada Senin (19/05/2025), Bos Indomare tAnthoni Salim itu, merupakan pemilik dan Presiden Direktur Indofood, perusahaan yang memproduksi Indomie. Ia juga memiliki kepemilikan di berbagai perusahaan lain, termasuk PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), pemilik Indomaret.

Pundi-pundi kekayaan Anthoni Salim terus meningkat. Per akhir April 2025, Bloomberg Billionaires Index mencatat kekayaannya sebesar 12,7 miliar dolar AS.

Kekayaan Anthoni Salim yang diperolehnya tak hanya sampai disitu saja, ia juga memiliki investasi di sektor energi, pertambangan, dan properti.

Indomaret bukan satu-satunya sumber kekayaan Anthoni Salim. Ia juga memiliki kepemilikan di Indofood, perusahaan yang memproduksi Indomie, yang juga menjadi sumber kekayaannya yang signifikan.

Peringkat kekayaan Anthoni Salim di Indonesia terus fluktuatif. Pada Desember 2024, ia berada di posisi ke-5 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Per awal Mei 2025, ia berada di posisi ke-6 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Bloomberg.

Profil Singkat Bos Indomaret Anthony Salim

Anthoni Salim atau Liem Hong Sien lahir pada 25 Oktober 1949. Dia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Sudono Salim dan Lie Kim Nio.

Pria lulusan Nort East Surrey College of Technology ini memiliki istri bernama Margareth Salim dan tiga orang anak. Orang tua Anthoni Salim memang merupakan taipan atau orang kaya raya yang selama puluhan tahun cukup dekat dengan Presiden Soeharto.

Salim Group sendiri merupakan perusahaan milik ayahnya yang pernah mengalami masa kejayaan sebelum terjadi krisis moneter pada 1998. Akibat lengsernya Presiden Soeharto, keluarga Salim sempat kehilangan kendali atas Bank Central Asia (BBCA) dan terlilit hutang hingga Rp55 triliun.

Meski begitu, Anthony tetap gigih dalam menjalankan usahanya, khususnya di industri makanan. Dia dikenal sebagai pemilik Grup Salim yang membawahi PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Mills.

Produk-produknya yang kini dikenal oleh masyarakat Indonesia, seperti Indomie, Supermi, Bogasari, dan lainnya. Hingga kini produk Indomie menjadi salah satu produk mi instan paling populer di Indonesia, bahkan sampai mancanegara.

Tidak hanya berkecimpung di industri makanan, Anthony Salim dan keluarga juga memiliki saham di perusahaan investasi Hongkong, First Pacific. Nilai asetnya tercatat sebesar US$27 miliar di enam negara.

Reporter | Yonan Febrian

Related posts

Leave a Comment