KPK Pilih OTT Cepat: Cegah Kerugian Negara dan Proyek Jalan Tak Maksimal

topmetro.news, Medan – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan alasan di balik operasi tangkap tangan (OTT) cepat dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Medan. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa KPK dihadapkan pada dua pilihan strategi: menunggu hingga proses lelang selesai atau melakukan OTT segera.

Pilihan pertama, menunggu hingga lelang proyek senilai Rp 231,8 miliar selesai, berpotensi mengamankan uang hasil korupsi yang ditaksir mencapai Rp 41 miliar (sekitar 20% dari nilai proyek). Namun, proses lelang telah diduga dimanipulasi oleh tersangka Topan Ginting, sehingga pemenang lelang telah ditentukan sebelumnya.

Pilihan kedua, yang dipilih KPK, adalah melakukan OTT segera. Meskipun jumlah uang yang berhasil diamankan dalam OTT mungkin lebih kecil, strategi ini dinilai lebih efektif untuk mencegah kerugian negara yang lebih besar. Asep menjelaskan bahwa uang yang seharusnya digunakan untuk pembangunan jalan, diperkirakan mencapai Rp 46 miliar, diduga telah dialokasikan untuk suap guna memenangkan lelang. Dengan demikian, proyek jalan berpotensi tidak maksimal jika dikerjakan oleh pihak yang memenangkan lelang secara curang.

KPK menilai pencegahan kerugian negara dan memastikan kualitas proyek jalan menjadi prioritas utama, sehingga pilihan OTT cepat dianggap lebih strategis daripada menunggu penyelesaian lelang yang telah terindikasi koruptif.

Reporter| Abdul Milala

Related posts

Leave a Comment