Proyek Pelabuhan Kuala Tanjung Capai 92%

TOPMETRO.NEWS – PT. Pelabuhan Indonesia 1 saat ini tetap fokus dalam menjalankan program pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Internasional, sebagaimana yang diharapkan pemerintah. Saat ini, progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai 92% untuk sisi laut dan 71% untuk sisi darat.

Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam empat tahap,yaitu tahap 1 pengembangan terminal multipurpose Kuala Tanjung yang disiapkan dengan kapasitas 500 Teus. Tahap II pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha, tahap III pengembangan Dedicated/ hub port. Dan tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi, pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional dikawasan barat Indonesia ini dikembangkan secara bertahap dan nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta Teus.

GM Pelabuhan Kuala Tanjung Agus Deritanto saat dilokasi pembangunan kepada wartawan, Kamis (9/11/2017) mengatakan saat ini pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai 92%.”Kalau tidak ada halangan, bulan April tahun 2018 Pelabuhan Kuala Tanjung sudah bisa beroperasi,”ucapnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, kendala yang menghambat dalam pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah faktor cuaca.”Untuk saat ini yang menjadi kendala pembangunan adalah cuaca yang tidak menentu, Untuk pembangunan dermaga ini mencapai panjang 2,6 Km,”cetusnya.

Sementara itu, ACS Humas Pelindo 1 Fiona kepada wartawan menambahkan, bahwa untuk mewujudkan terminal multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung Pelindo 1 juga telah menyiapkan kawasan industri yang terpadu atau industrial gateway port Kuala Tanjung seluas 3000 Ha.

“Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan juga dengan pengembangan kawasan industri yang dapat semakin menurunkan biaya logistik, serta berpeluang untuk menciptkan skala ekonomi.Diharapkan dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung, mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” tandas Fiona(TM/03)

 

Related posts

Leave a Comment