Bakal Dihadiri 30 Dubes Dari ASEAN dan Afrika, Pemprov Sumut dan FORSEAA Gagas Lake Toba Forum

TOPMETRO.NEWS – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Forum of Small Medium Economic Africa Asean (FORSEAA) akan menggelar Lake Toba Forum yang akan dihadiri puluhan Dubes negara-negara Afrika dan Asean pada pertengahan Desember mendatang. Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi didampingi Duta Besar Seychelles untuk Indonesia Nico Barito usai menggelar Rapat Persiapan bersama kabupaten/kota di kawasan Danau Tobad di Museum Negeri Sumut, Senin (13/11/2017).

Lake Toba Forum direncanakan akan digelar setiap tahun dalam rangka membahas pengembangan Usaha Kecil Menengah di bidang industri kecil, pariwisata dan budaya, pertanian dan pengolahan pangan dan inovasi pengetahuan dan tekonologi di negara-negara Afrika dan Asean.

Gubsu Tengku Erry mengatakan Lake Toba Forum merupakan salah satu upaya pihaknya untuk memajukan Kawasan Danau Toba. Dengan menggandeng Nico Barito, diharapkan Lake Toba Forum yang digelar sekaligus mampu mengangkat Danau Toba sebagai salaah satu destinasi andalan dunia.

“Beliau pernah bertugas di PBB dan pada tahun 2005, Sumut pernah menjadi tuan rumah Lake Toba Summit, pertemuan gubernur seluruh dunia, dan beliau lah yang memprakarsai,” jelas Tengku Erry.

Dalam rangka memajukan kawasan danau toba, lanjut Gubsu, Pak Nico akan membawa 25-30 Dubes negara-negara Afrika dan Asean untuk hadir pada Lake Toba FOrum.

“Ini adalah salah satu hal yang baik sekali, karenanaya para kepala daerah diharapkan bisa menyampaikan peluang investasi di daerahnya. Ini tentu peluang yang harus dimanfaatkan dengan seaiknya. Forum ini diharapkan teragendakan setiap tahun,” ujar Tengku Erry Nuradi.

Sementara itu Nico Barito menjelaskan tujuan dari penyelenggaraan Lake Toba Forum untuk mengangkat danau toba.

“Mudah mudahan bisa digelar setiap trahun agar program tahuan bisa dievaluasi dan ada progress ke depan,” katanya.

Menurut Nico hal paling utama dalam pengembangan kawasan Danau Toba adalah membangun kesertaan masyarakat. Menurutnya bicara pembangunan danau toba bukan hanya soal investasi dan kapitalis saja.

“Bagaimana danau toba bisa berkembang kalau masyarakat tidak siap, bagai mana danau toba bisa maju, kalau infrastruktur tapi air dan sanitasi buruk. Adadua faktor yang mndongkrak danau toba alam dan budaya yang menawan ditambah dengan kearifan lokal,” jelasnya.

Untuk itu masyarakat harus siap yang diantaranya bisa disiapkan melalui forum-forum kecil secara bertahap.

“Mudah-mudahan melalui forum yang dilaksanakan dengan mendatangkan duta besar, biro perjalanan, perusahaan penerbangan inbternasional, investor hotel, perusahaan penerbangan internasional, kita harapkan danau toba terjual, karena daya tarik ada,” ujarnya.

Sementara itu Nico Barito menjelaskan FORSEAA adalah sebuah organisasi antar pemerintah dengan sekertariat tetap di Jakarta, Indonesia yang dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil RI No 29/Kep/M.KUKN/IX/2014 tanggal 29 September 2014. Pendiri perdana adalah pemerintah Seychelles dan Indonesia dengan tujuan mengelola kelancaran dari usaha dan program kegiaan demi mewujudkan potensi ekonomi baru melalui kekuatan UKM.(TM/REL)

Related posts

Leave a Comment