Dianiaya, Pelajar SMK Lapor Polisi

TOPMETRO.NEWS – Seorang siswa SMK Alwasliyah Medan bernama Abdi Raga (16), Minggu, (26/11/2017) malam sekira Pukul 19.33 WIB menyambangi Mapolsek Percut Sei Tuan. Kedatangan warga Jalan Tuar Nomor 45 Kecamatan Medan Amplas ini bukan tanpa sebab, melainkan ingin melaporkan peristiwa yang dialaminya saat bersenggolan dengan Ibu Rumah Tangga (IRT) di kawasan Jalan Pasar VII Tembung., Minggu Sore.

“Jadi waktu itu, Saya berboncengan dengan teman melintas di kawasan tersebut. Secara tiba – tiba, ibu itu keluar dari dalam Gang tanpa menyalakan lampu tangan sepeda motrnya,” ujar Abdi.

Dijelaskannya, saat itu ia yang mengendarai Suzuki FU plat BK 5554 OZ dimintai pertanggungjawaban karena telah menyenggol sepeda motor yang mengakibatkan IRT itu terluka karena jatuh akibat bersenggolan.

“Saat itu, kami tidak lari. Tapi kami mau bertanggungjawab dan langsung menolong ibu itu,” jelasnya sembari menunjukkan tanda bukti laporan polisi yang tertuang dalam STTPL /2431/K/XI/2017/SPKT Percut

Namun, kata Abdi, tidak lama berselang anak ibu tersebut datang ke lokasi kejadian dan langsung membawa kami ke kediamannya yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

“Aku enggak tau alamat lengkapnya. Tapi setelah anak ibu itu datang, kami langsung dibawa ke rumahnya,” imbuh Abdi.

Sesampainya di kediaman IRT itu, Abdi mengungkapkan, dirinya langsung dilempar mancis. Tidak hanya itu, bibirnya juga ditampar oleh anak sang ibu.

“Sampai di rumah itu, Aku langsung dilempar mancis dan ditampar. Terus, datang lagi anak ibu itu yang lain, aku langsung dibogem,” ungkapnya.

Namun, Abdi menyebutkan, dirinya yang sempat disekap mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB di rumah tersebut bisa lolos karena menelepon abangnya lalu membayarkan uang sebesar 150 ribu untuk panjar biaya perobatan.

“Tadi Saya telepon abang Saya. Setelah itu kami tinggalkan panjar sebesar 150 ribu dan sepeda motor Saya masih ditahan di rumah itu sebagai jaminan,” sebutnya seraya mengerang kesakitan pada rahang kirinya akibat dibogem.

Senada dengan itu, Arif, abang kandung korban yang turut mendampingi membuat laporan baru mengetahui adiknya dianaiya oleh keddua anak IRT tersebut setelah mereka meninggallkan kediaman IRT itu.

“Adik Saya ini tadi waktu di rumah itu tidak bilang dia dipukul. Makanya kami buat laporan sekarang. Enak aja mereka mukul sembarangan, ini penganiayaan,” kesalnya.

Sementara itu, petugas SPKT Polsek Percut Sei Tuan yang dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dan telah memriksa korban.

“Kita sudah periksa dan ambil keterangan korban. Untuk pemeriksaan selanjutnya kita arahkan korban untuk datang besok sekira pukul 10.00 WIB,” ujar petugas yang enggan menyebutkan namanya.(TM/RIJAM)

Related posts

Leave a Comment