TOPMETRO.NEWS – Korem 023/KS bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas) dan TAGANA Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga menggelar latihan ketangkasan Snapling dan Rapling dalam lanjutan latihan penanggulangan bencana alam.
Kasiops Letkol Inf TP Lobuan Simbolon mengatakan keberhasilan tugas pokok penanggulangan bencana alam baik banjir maupun longsor sangat didukung profesionalisme dilapangan, Untuk menciptakan profesional harus dibekali dengan berbagai kemampuan yang bersifat umum ataupun teknis sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Pelaksanaan tugas dilapangan tidak menutup kemungkinan tim penanggulangan bencana terpaksa harus melewati rintangan-rintangan alam sesuai geografis seperti hutan. gunung, tebing dan sungai,” ucapnya, Kamis (7/12)
Lanjut Kasiops. Keadaan situasi medan tersebut merupakan salah satu faktor penghambat dalam gerakan tugas dilapangan yang dilaksanakan,
“Oleh sebab itu setiap perorangan harus dilatih dan diberikan pengetahuan tentang teknik latihan ketangkasan Snapling dan Rapling untuk diperuntukkan menyelamatkan korban bencana alam di medan sulit Contohnya digunung atau dijurang ataupun ditengah lautan terbawa arus,”ujarnya
Masih kata Kasiops. Sebelum latihan di mulai terlebih dahulu para peserta latihan dilakukan pemanasan agar tidak terjadi cidera otot tertentu,
“Kami terlebih dulu melakukan senam pemanasan Statis dan Dinamis untuk Penguatan otot-otot. Menambah kelincahan dan kecepatan bergerak, Menambah daya sambut (Reaksi.Red) dan Menyiapkan tubuh untuk mencapai tingkat inti,” tukasnya
Untuk diketahui rapling cara turun dari suatu ketinggian dengan cepat serta menggunakan alat perlengkapan tertentu guna menunjang mobilitas, gunanya untuk mengatasi tebing yang lengkung kedalam (cekung).
“Snapling lintasan yang dibuat untuk menghubungkan tebing yang curam dan terjal dengan tempat yang lebih rendah, beberapa faktor yang menguntungkan pada lintas ini terutama penghematan dan waktu. Snapling dibuat dengan tali pleton dan lintasan dengan bantuan tali perorangan dan cincin kait, digunakan untuk mempercepat turunnya pasukan lewat tebing yang terjal/tegak.” (rel)
