Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Gudang Dengan Tubuh Penuh Luka

TOPMETRO.NEWS – Pria paruh baya yakni Bahtiar ,69, warga Jalan Pengabdian Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, ditemukan tewas dan diduga dibunuh.

Pasalnya, di tubuh korban yang ditemukan di gudang belakang ruamh tersebut penuh dengan luka akibat hantaman benda tumpul, Kamis (7/12/2017) malam.

Informasi yang dihimpun, Jumat (8/12/2017), malam itu korban diketahui tewas sekitar pukul 21.00 WIB, oleh istri Korban bernama Asnida ,69, meminta agar suaminya (korban-red) untuk menyalakan pompa air yang berada di belakang rumahnya dan sekaligus gudang tempat korban bekerja.

Saat itu korban langsung menuju ke belakang rumah. Istri korban yang sempat tertidur beberapa menit, terbangun lantaran suaminya tak juga tiba dari belakang rumah mereka. Karena sakit, istri korban lantas menghubungi tetangganya bernama Fadlan, agar mengecek keberdaan korban di gudang tersebut.

Saat Fadlan tiba di belakang rumah, ia terkejut melihat korban yang sudah tergeletak di lantai dan posisi tubuh miring ke kanan dan melihat luka di bagian kepala sebelah kiri serta mengeluarkan darah.

Selain itu terdapat juga luka memar di punggung, luka di lutut sebelah kiri dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah. Melihat kejadian tersebut, Fadlan mengadu ke istri korban. Selanjutnya, Fadlan memanggil tetangga korban bernama Rahmat, Tumin dan Budi.

Keempat warga tersebut membawa korban ke Rs Haji Jalan RS Haji Desa Medan Estate, Percut Sei Tuan. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi. Jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Atas kejadian itu, tetangga korban melaporkannya ke Polsek Percut Sei Tuan. Petugas yang menerima laporan langsung melakukan olah TKP.

Petugas menyarankan pihak keluarga untuk membuat pengaduan, serta menyarankan jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.

Namun istri korban meminta kepada petugas untuk menunggu kedatangan anak-anak korban yang berada di luar kota. Baru, pada Jumat (8/12/2017) sekira pukul 10.00 WIB, keempat anak korban yaitu Desi Arda, Irfan Sani, Zulkifli Hardani dan Fadli Arda, tiba di rumah mereka.

Tak berapa lama, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahhaean, Kanit Reskrim Iptu Philip Antonio Purba dan personil lainnya, tiba di lokasi dan meminta persetujuan
kepada pihak keluarga supaya jasad korban diotopsi.

Tetapi pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dan otopsi. Kapolsek kemudian menghubungi Tim Inavis Polrestabes Medan. Setibanya di lokasi, Tim Inavis melakukan pengecekan TKP dan pemeriksaan terhadap tubuh korban. Selanjutnya keluarga korban membuat surat pernyataan bahwa keluarga tak bersedia jika mayat korban untuk diotopsi dan jenazah korban dimakamkan.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Pardamean Hutahhaean didampingi Kanit Reskrim Iptu
Philip Antonio Purba ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihak keluarga korban
tidak membuat laporan dan telah membuat surat pernyataan dan terdapat beberapa poin.

“Kita sudah membujuk pihak keluarga untuk membuat laporan serta dilakukan otopsi,
sebab terdapat beberapa luka di tubuh korban, diduga akibat benda tumpul. Namun pihak keluarga tak menyetujuinya, dan membuat surat pernyataan. Walaupun begitu, kita sudah membuat laporan polisi model A, melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” pungkasnya.(TMN)

Related posts

Leave a Comment