TOPMETRO.NEWS– Komite Eksekutif Bidang Teknik dan Pengembangan PSSI, Refrizal, mengungkapkan pelaksanaan Piala Presiden 2017, sejalan dengan semangat PSSI untuk melakukan reformasi dunia sepakbola nasional. PSSI mengklaim, pelaksanaan piala presiden benar-benar menjujung semangat fair play yang menjadi pesan penting dari Presiden Joko Widodo.
Piala Presiden 2017 dimenangkan oleh Arema FC setelah mengalahkan Pusamania Borneo FC di laga pamungkas, Minggu malam. Singo Edan menang dengan skor 5-1 dan berhak mendapat hadiah sebesar Rp3 miliar.
“Piala Presiden benar-benar berjalan secara fair. Tidak ada lagi pengaturan skor atau sepakbola gajah,” kata Refrizal kepada wartawan.
“Kalau seperti ini terus berlangsung, maka sepakbola akan menjadi kebanggaan kita semua baik di tingkat Asean atau dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa gelaran Piala Presiden mampu menjadi perangsang dan motivasi bagi seluruh klub yang ada. Sebagai kompetisi pramusim, klub dapat mengisi kekosongan atau sebagai pemanasan menjelang liga digulirkan.Selain itu, Piala Presiden juga menjadi uji coba dan bahan evaluasi bagi pemain dan pelatih dari semua klub, terkait apa kah nanti akan kembali dipertahankan untuk Liga 1.
“Ini bahan evaluasi apa kah klub akan kembali menunjuk pemain atau pelatih setelah melihat kualitas mereka di Piala Presiden. Ini juga menjadi Batu loncatan bagi pemain dan pelatih. Untuk bahan evaluasi agar tim mereka bisa bermain sebaik mungkin,” tambahnya.(TMN/kpl)