topmetro.news – Nilai tukar Rupiah pagi ini terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) menguat tipis. Rupiah dibuka di level Rp 13.339 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya yaitu Rp 13.350 per Dolar AS.
Dikutip Bloomberg, Selasa (23/1), nilai tukar Rupiah terus bergerak menguat usai pembukaan hingga ke level Rp 13.320 per USD, dan saat ini, nilai tukar berada di level Rp 13.310 per USD.
Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan nilai tukar Rupiah terdepresiasi atau melemah 0,37 persen terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada Desember 2017 lalu, sebesar Rp 13.540 per USD.
Level Terendah
“Menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yang mencapai Rp 13.667 per USD pada minggu keempat Desember 2017,” kata Suhariyanto.
Sementara itu, Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan penguatan Rupiah terjadi akibat tutupnya atau shutdown pemerintahan AS. Ketika shutdown terjadi, nilai tukar Rupiah masih berada dalam rentang yang terkendali, yakni di kisaran Rp 13.350 sampai Rp 13.400. ketika shutdown, Dolar AS cenderung melemah dan menyebabkan prospek pemulihan ekonomi AS bisa terganggu.
Sentimen Investor
Dalam posisi ini, mata uang Rupiah jutru akan diuntungkan dikarenakan Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) positif di angka 6.490-6.500 dan didorong oleh sentimen investor dalam negeri terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia.
“Menghadapi shutdown saat ini, cadangan devisa Indonesia masih cukup untuk stabilisasi kurs. Angka terakhir pada Desember 2017, cadangan devisa berada di posisi USD 130 miliarm,” kata Bhima.(tmn)
sumber: jawapos
