Kalau Mau Menang Pilpres 2024, Prabowo Diusulkan jadi Cawapres Jokowi

topmetro.news – Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto diusulkan jadi Cawapres Jokowi kalau ingin menang Pilpres 2019. Dengan menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019, maka peluang memenangi Pilpres 2014 akan terbuka.

Hal ini disampaikan pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe. Dia pun menyampaikan, agar Prabowo tak perlu malu dan sebaiknya memikirkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019.

Menurutnya, hal itu bisa saja diwujudkan jika elektabilitas Prabowo tidak bisa melampaui mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Saya kira Gerindra harus berpikir matang, daripada nyalon dan hasilnya kalah. Sebaiknya legowo melihat kenyataan politik, agar tak kembali kalah seperti pada Pemilu 2014 lalu,” ujar Ramses kepada JPNN, Hari Sabtu (17/2/2018).

ELEKTABILITAS MASIH JAUH

Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini menyatakan pandangannya, menyikapi hasil survei yang digelar sejumlah lembaga independen belakangan ini.

Terlihat elektabilitas Prabowo belum mampu menyaingi Jokowi. Selisihnya bahkan terpaut jauh. Seperti yang dirilis Indo Barometer, Kamis (15/2) kemarin. Elektabilitas Jokowi mencapai 32,7 persen, sementara Prabowo hanya 19,1 persen.

“Ini bukan persoalan mau dan tidak, tapi persoalan kepentingan kemenangan. Jika harapan menang tipis, buat apa memmaksa diri,” ucapnya.

Rames menilai, Prabowo kemungkinan bakal memperoleh sejumlah keuntungan jika maju sebagai cawapres berpasangan dengan Jokowi di 2019. Antara lain, peluangnya menang di Pemilu 2024 bakal lebih besar dari calon lain. Karena Jokowi tidak mungkin maju lagi, jika terpilih di Pemilu 2019. Sebab telah menjabat selama dua periode.

“Prabowo harus legowo dan ksatria dengan situasi politik, dan memandang politik bukan alat kekuasaan, tapi alat menyejahterakan rakyat,” pungkas pengajar di Universitas Mercu Buana ini.

Soal Prabowo menjadi Cawapres Jokowi, sudah beberapa kali dimunculkan. Ada beberapa alasan, di antaranya untuk meminimalisir gesekan di masyarakat yang terjadi pasca-pilpres, sebagaimana sudah terjadi selama ini.

Namun wacana ini sepertinya sangat sulit terwujud. Di luar faktor masing-masing figur sepertinya akan enggan diduetkan, terutama Prabowo yang diprediksi ingin jadi capres, wacana ini juga sepertinya mendapat tentangan dari pendukung masing-masing figur. (TM-RED)

Related posts

Leave a Comment