topmetro.news – PPKS Medan ditargetkan memproduksi 22-23 juta kelapa sawit. Hal itu dalam rangka memenuhi pasar dan mendukung upaya pemerintah di sektor perkebunan sawit untuk proses replanting 185.000 hektar lahan sawit.
Menurut Direktur PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan, Hasril Hasan Siregar, sejauh ini 50% pasar benih kelapa sawit PPKS ditujukan ke masyarakat sehingga pihaknya tidak keberatan mendukung program replanting pemerintah yang akan dilakukan pada 185.000 hektar tahun ini.
Hasril menambahkan, pemerintah pun sudah meminta dukungan dari para produsen benih di Indonesia. Dikatakan, produsen benih pun bebas memproduksi berapa banyak bibit yang akan ditujukan untuk replanting. Begitupun dengan petani, bebas membeli bibit untuk replanting dari produsen mana pun.
“Pemerintah mengharapkan dukungan produsen benih. Tidak ada perintah berapa yang diproduksi tetapi dikoordinasikan dengan pemerintah. Produsen diminta mendukung juga sesuai kemampuan,” ujar Hasril, Rabu (21/2/2018).
Lebih lanjut Hasril, PPKS Medan tahun ini produsen benih punya batas waktu menyemai bibit kelapa sawit yang diperuntukkan bagi replanting. Batas waktu yang ditentukan, sambung Hasril, hingga tenggat 31 Maret tahun ini.
Desember Siap Tanam
Pasalnya, bibit yang akan digunakan untuk replanting harus dibesarkan sekana 9 bulan. Dengan waktu itu, Desember mendatang bibit dimaksud sudah bisa ditanam. “Bulan Desember harus siap tanam, jadi Maret harus disemaikan. Apalagi yang dijual kepada petani kan bibit siap tanam bukan kecambah,” kata Hasril.
Hasril bilang, sebenarnya produsen benih pun sudah menyiapkan bibit kelapa sawit untuk replanting. Sayangnya, ketersediaan benih itu belum memenuhi kebutuhan replanting tahun ini.(tmn)
sumber: kontan