Panen Perdana Benih Padi MSP Capai 11 Ton per Hektar di Tanah Karo

Panen Perdana Benih Padi

Topmetro.news – Panen perdana benih padi yang dilakukan Anggota DPRD Sumut Siti Aminah Peranginangin memuaskan. Panen perdana benih padi dari bibit unggulan produksi PDI Perjuangan di Desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo melimpah, sekitar 11 ton per hektar.

Hal itu diungkapkan Siti Aminah Peranginangin anggota DPRD Sumut dari Dapil (daerah pemilihan) Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak, Bharat didampingi para pembina petani dan Kelompok Tani Desa lau Kesumpat Zakaria Bangun SH, Jumbo Ginting, Fransisco dan Viktor Malau kepada wartawan, Rabu (14/3/2018) di Medan seusai panen perdana benih padi MSP di Desa Lau Kesumpat Karo.

Hasilnya Sangat Memuaskan

Menurut Siti Aminah Peranginangin, panen perdana padi hasil benih MSP yang merupakan bantuan benih dari partai berlambang moncong putih itu, hasilnya sangat memuaskan, karena melampaui hasil panen petani yang menggunakan bibit padi biasa.

“Dari penuturan petani binaan BPEK (Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan) Sumut di Desa Lau Kesumpat kepada kita, hasil panen padi yang menggunakan bibit MSP mencapai 11 ton/hektar. Sedangkan, petani yang menggunakan bibit padi biasa, hanya 7 – 8 ton/hektar,” ujar Siti Aminah.

Bibit Palsu

Diungkapkan mantan Ketua DPRD Karo ini, benih padi MSP ini telah disebar kepada masyarakat petani di sejumlah kabupaten/kota, seperti Karo, Dairi, Deliserdang, Nias, Tapanuli Utara, Simalungun dan lainnya, guna meningkatkan produksi petani yang selama ini terus terpuruk, akibat banyaknya beredar bibit padi palsu atau tidak berkualitas.

”Kita sudah bertekad mewujudkan nawa cita Presiden Jokowi yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga melalui BPEK Sumut dan PDI Perjuangan terus menyalurkan benih padi MSP dengan target mensejahterakan masyarakat petani melalui peningkatan produksinya,” ujar Siti Aminah.

Siti Aminah juga menginformasikan keunggulan-keunggulan bibit padi MSP ini, selain perawatannya tidak memerlukan cost yang tinggi, juga hasil panen beberapa keturunan tetap bisa digunakan sebagai bibit dan tidak akan mengurangi produksinya. “Berapa kali pun kita menggunakan hasil panen padi ini menjadi bibit kembali, tetap unggul serta tidak mengurangi produksi.” (erris)

Related posts

Leave a Comment