Topmetro.news – Kinerja keuangan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), bergerak datar. Tahun lalu, emiten ini mencatatkan penjualan Rp 70,19 triliun. Jumlah ini naik 5,30% year-on-year (yoy). Penyumbang terbesar masih berasal dari lini produk konsumen bermerk sebesar 50%. Adapun lini bisnis Bogasari menyumbang 22% penjualan, agribisnis 20% dan distribusi menyumbang 8%.
Meski tak setinggi kinerja keuangan Indofood, ICBP juga mencatat kenaikan penjualan 3,58% (yoy) menjadi Rp 35,61 triliun. Divisi mie instan masih menjadi andalan ICBP, yang menyumbang 64% total pendapatan. Kemudian divisi dairy menyumbang 20%, divisi makanan ringan 7%, divisi minuman 5%. Adapun laba bersih ICBP tumbuh 5,44% (yoy) menjadi Rp 3,80 triliun sepanjang tahun lalu.
Jadi Periode yang Berat
Anthoni Salim, Direktur Utama INDF dan ICBP mengemukakan, tahun lalu memang jadi periode yang berat bagi sektor fast moving consumer goods (FMCG).
“Kami berharap tahun ini lebih baik dan kami akan terus menyesuaikan strategi,” tutur dia, dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Selasa (20/3).
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, pelemahan daya beli sepanjang tahun lalu menghambat kinerja emiten sektor konsumer. Namun INDF dan ICBP masih bisa bertumbuh lantaran ditopang meningkatnya produksi CPO dan penjualan mi instan.
Masih Kuasai Pasar
Tahun ini, kinerja ICBP masih ditopang segmen mie instan. “Produk mereka masih menguasai pasar mie instan di Indonesia,” ujar Muhammad Nafan Aji. (tmn)
sumber: kontan