topmetro.news – Penyakit tipes disebut juga dengan demam tifoid. Ini adalah salah satu penyakit yang biasa diderita penduduk negara berkembang. Khususnya di daerah yang banyak makanan dan minuman terkontaminasi bakteri penyebab penyakit tipes. Faktanya, penyakit ini memang disebabkan bakteri.
Yang menyebabkan seseorang terkena demam tifoid atau tipes adalah Bakteri Salmonella Typhi, yang masuk ke dalam tubuh atau tepatnya ke saluran pencernaan. Tentunya lewat makanan atau minuman terkontaminasi.
Baca juga : Gejala tipes pada anak
Gejala Penyakit Tipes
Sebagaimana dikutip dari website World Health Organization (WHO), gejala tipes biasanya berkembang 1-3 minggu setelah paparan. Lalu bisa berkembang menjadi tipes ringan maupun berat. Biasanya tipes disertai demam tinggi, rasa tidak enak badan, sakit kepala, sembelit atau diare, dan bintik merah di dada. Bahkan hingga pembesaran limpa dan hati.
Biasanya, sakit tipes bisa diatasi dengan antibiotik. Namun belakangan ini banyak kasus di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Seperti dikutip website Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tanda-tanda dan gejala Anda sudah terkena tipes adalah:
- Demam tinggi berkepanjangan
- Kelemahan
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Beberapa orang mengalami sembelit
- Beberapa orang juga mengalami ruam
- Pendarahan internal dan kematian bisa terjadi, tapi jarang
Penularan Penyakit Tipes
Orang sehat bisa saja tak menunjukkan gejala sakit tipes, meski ia sebenarnya menjadi carrier atau pembawa bakteri tipes di dalam tubuhnya. Orang sehat yang membawa Bakteri Salmonella Typhi seharusnya juga seharusnya dilarang untuk mempersiapkan makanan.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 22 juta kasus orang terkena penyakit tipes per tahun. Namun, 200.000 di antaranya meninggal tak tertolong.
Orang-orang terkena tipes kebanyakan karena makanan atau minuman terkontaminasi bakteri. Belum lagi kalau konsentrasi bakteri tinggi, penderita bisa tipes berat. Bakteri itu bisa bertahan hidup berminggu-minggu di selokan kering.
Dikutip dari WebMD, sekitar 3%-5% orang pembawa bakteri, bisa terkena sakit parah. Lainnya menderita sakit ringan yang awalnya tidak diketahui sebelumnya. Orang-orang yang menderita sakit ringan ini bisa menjadi pembawa bakteri dalam waktu lama. Padahal mereka tidak memiliki gejala tipes. Mereka bisa jadi sumber wabah baru tipes untuk beberapa tahun.
Penggunaan Antibiotik untuk Penyakit Tipes
Menggunakan antibiotik yang bisa membunuh Bakteri Salmonella bisa jadi salah satu cara mengatasi tipes, dengan dampak fatal hanya 20%.
Penggunaan antibiotik dan perawatan lainnya, menekan tingkat kematian karena tipes sudah berkurang 1%-2%. Terapi antibiotik yang sesuai biasanya membuat kondisi kembali membaik dalam 1-2 hari dan pemulihan dalam 7-10 hari.
Ada beberapa antibiotik yang efektif, misalnya Chloramphenicol. Ini merupakan obat original yang dipilih bertahun-tahun. Namun obat ini punya efek samping serius (meski jarang terjadi). Akibatnya Chloramphenicol diganti antibiotik efektif lainnya.
Bagi yang sudah kronis (sekitar 3%-5% dari semua yang terinfeksi), bisa diatasi dengan antibiotik jangka panjang. Selain itu, pengangkatan kandung empedu, di mana infeksi kronis berada, juga bisa menyembuhkan.
Namun antibiotik tidak bisa semata-mata diandalkan untuk bisa cepat sembuh dari penyakit tipes. Asupan makanan dan minuman yang sehat juga sangat diperlukan.
Makanan Untuk Penderita Penyakit Tipes
Untuk penderita penyakit tipes ada beberapa makanan dan minuman yang aman dikonsumsi. Tidak hanya itu, beberapa makanan juga bisa memperburuk keadaan si penderita. Simak beberapa makanan yang baik untuk penderita penyakit tipes dibawah ini :
Makanan aman:
- Yang dipanggang dan disajikan panas
- Telur matang
- Buah dan sayur yang dicuci dengan air bersih atau Anda kupas sendiri
- Produk susu yang dipasteurisasi
Makanan yang tidak aman:
- Yang disajikan pada suhu ruangan
- Dari warung pinggir jalan
- Telur mentah atau setengah matang
- Daging atau ikan mentah atau setengah matang
- Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau tidak dikupas
- Rempah-rempah dari bahan yang segar
- Salad
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Bushmeat (daging monyet, kelelawar, dan hewan liar lainnya)
Minuman aman:
- Kemasan botol yang disegel (yang dikarbonasi lebih aman)
- Air yang direbus, difilter, atau diolah terlebih dahulu
- Es yang dibuat di dalam botol atau air yang bebas infeksi
- Minuman karbonasi kemasan botol dan segel, serta minuman olahraga
- Kopi atau teh panas
- Susu yang dipasteurisasi
Minuman yang tidak aman:
- Air keran atau sumur
- Es yang dibuat dari air keran atau sumur
- Air yang dibuat dengan air sumur atau keran
- Es loli atau popsicle
- Susu yang tidak dipasteurisasi
- Air mancur jalanan. (TM-ART)