Topmetro.news – Adira Finance cari pendanaan untuk mencapai target. Tahun ini PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk menargetkan pembiayaan tumbuh 5%-10%. Untuk mencapai hal itu, Adira menyeleksi pendanaan yang diaggap paling tepat.
I Dewa Made Susila, Direktur Adira Finance memperkirakan, sepanjang tahun ini butuh suntikan dana sekitar Rp 10 triliun-Rp 11 triliun untuk memenuhi target perusahaan. Kebutuhan dana itu, kata Made, berasal dari tiga sumber utama yakni dari penerbitan surat utang, pinjaman bank dalam negeri serta pinjaman sindikasi asing.
Penerbitan Obligasi
Pendanaan Adira Finance terbesar berasal dari penerbitan obligasi. Sementara sisanya dari pinjaman lokal dan asing dengan porsi yang hampir sama. “Komposisi pendanaan saat ini tak jauh beda dengan porsi pendanaan di tahun lalu,” tutur Made.
Pendanaan Surat Utang
Tren kupon obligasi yang cenderung menurun dalam beberapa waktu ke belakang, menurut Made, menjadi salah satu faktor yang mendorong perusahaan lebih tertarik memilih sumber pendanaan dari surat utang. Selain itu, instrumen ini pun masih banyak menarik minat investor.
Sementara untuk pinjaman sindikasi asing, kemungkinan fokus ke tiga negara. Yakni Singapura, Taiwan, dan Jepang. Adira Finance beralasan mendapat pricing kompetitif. “Selain itu ketiga negara tersebut memiliki basis investor besar,” jelas Made.
Sekadar diketahui tahun lalu, Adira Finance menyalurkan kredit Rp 32,7 triliun. Adira Finance tahun ini menargetkan pembiayaan Rp 34,3 triliun–Rp 35,9 triliun. (tmn)
sumber: kontan
