Topmetro.news – Kenaikan suku bunga AS memicu nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (2/5/2018) pagi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp13.933. Padahal sebelumnya nilai tukar Rupiah bertengger di Rp 13.913 per Dolar AS.
Reza Priyambada, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga AS.
“Kenaikan suku bunga AS terkait inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memicu terapresiasinya dolar AS,” katanya.
Suku Bunga AS Picu Inflasi Amerika
Dia menyebutkan inflasi Amerika Serkat di level 1,9 persen pada Maret tahun ini. Angka itu mendekati target the Fed yang sebesar 2 persen.
“Di tengah situasi itu, pelaku pasar uang cenderung mengambil posisi masuk ke aset berdenominasi dolar AS,” katanya.
Dia menambahkan pelaku pasar uang juga fokus pada laporan data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat pada akhir pekan ini, yang dapat memberikan tanda-tanda kekuatan lebih lanjut dalam ekonomi AS.
Sementara Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga The Fed serta harga minyak dunia di atas level 72 dolar AS per barel turut membebani nilai tukar Rupiah. “Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp13.900-Rp14.000 per dolar AS hari ini.” (tmn)
sumber: antara
