Jawahir Roble Jadi Wasit Wanita Muslim Pertama di Inggris

wasit wanita muslim pertama

topmetro.news – Tampaknya emansipasi wanita yang dicetuskan RA Kartini tidak hanya di Indonesia saja. Tapi dinegara-negara lain, seperti hanya di Inggris. Negara Inggris merupakan negara yang terkenal dengan kompetisi sepakbola, yang paling digemari oleh seluruh dunia. Kehadiran wasit wanita adalah hal yang biasa disana. Namun, kehadiran seorang wanita keturunan Somalia yang dulunya pengungsi, dan sekarang telah mencetak sejarah dipersepakbolaan Inggris. Dia adalah Jawahir Roble menjadi wasit wanita muslim pertama di Inggris.

Jawahir Roble dikenal dengan nama JJ. Ia selalu mengenakan hijab saat memimpin pertandingan. Karena seragam wasit adalah kaus dan celana pendek, JJ mengenakan legging untuk menutupi auratnya. Ia pun berbicara soal pengalaman pertama pertama memimpin pertandingan. Menurut JJ, para pemain tidak percaya bahwa dia adalah wasit. ” Sejak pertama kali saya tampil memimpin suatu pertandingan, saya memaklumi sebagian kaum pria telah menertawakan saya. Namun, dengan demikian menjadi tekat saya untuk bisa lebih sukses,” sebut Jawahir Roble, seperti dikutip dari Metro.cu.uk, pada Minggu (20/05/2018).

Sebagian besar para pemain sepakbola yang berusia muda yang dipimpin dalam pertandingan, tidak percaya bahwa JJ adalah seorang wasit. Apalagi, JJ memiliki postur tubuh yang sangat mungil. Hal itu terlihat aneh di sebagian banyak orang. Namun JJ tetap merasa dihormati, karena dapat memimpin suatu pertandingan. ” Pernah seorang pria mendatangi saya dan berkata ‘saya sangat suka para wasit wanita, mereka baik’,” ujar JJ.

Seorang Pengungsi Somalia

Jawahir Roble adalah pengungsi Somalia dan satu-satunya wasit yang berada di bawah naungan FA Inggris yang mengenakan hijab. Saat menjalankan tugas di lapangan, JJ juga menerapkan hukum Islam. Dia tidak mau menyentuh pemain pria, sehingga selalu mengenakan sarung tangan. Wanita berusia 24 tahun itu juga harus punya cara untuk menghadapi ketika para pemain mengerubutinya setelah membuat keputusan.

Kehidupan Jawahir Roble sangat inspiratif. Ia mencoba membangun pandangan positif bahwa gadis muslim juga bisa berpartisipasi dalam sepak bola Inggris. ” Tentu saja sepak bola bukan budaya saya. Tapi saya di sini untuk memecahkan stereotip. Kamum wanita juga bisa bermain dan menjadi wasit sepak bola, anak perempuan dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Siapa bilang gadis tidak bisa menjadi wasit dan seorang muslim?” sambungnya.

JJ menjadi wasit secara kebetulan. Pada usia remaja, ia membantu London Girls League dan melanjutkan kepelatihan wasit. Sementara, kecintaannya pada sepak bola dimulai di jalan-jalan Somalia saat dilanda perang. Anak-anak Somalia kerap mencuri waktu di jalan-jalan untuk menghibur diri.

“Di Somalia ada peperangan dan serangan setiap hari. Saya ingat saat pergi ke sekolah, pulang ke rumah dan mendinginkan diri dengan saudara-saudara saya dan bermain sepak bola di jalan. Kami hanya akan bertemu dan membuat beberapa gol, lalu bermain sampai matahari terbenam dan bergegas pulang. Kami selalu berteriak, ‘Ibu, kami kembali. Jangan khawatir’,” kenangnya.

Jawahir Roble membangun mimpinya di sepak bola Inggris selama 10 tahun. Setelah menjadi pemain di sekolah, ia menggeluti dunia wasit. Ia pun berharap suatu saat bisa memimpin pertandingan di Liga Eropa, Liga Champions, bahkan Piala Dunia.(TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment