Zinedine Zidane Terobsesi Ciptakan Hatrrick Juara Liga Champions   

zinedine zidane

opmetro.news – Manajer dan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane mengakui ahli taktik mengatur strategi pertandingan. Hal itu tentunya, taktik jitu akan dirancang Zidane ketika akan menghadapi Liverpool di final Liga Champions, pada Minggu (27/05/2018) mendatang di Kiev. Zinedine Zidane terobsesi ciptakan hatrrick juara Liga Champions, yang menjadikannya satu-satunya manajer dan pelatih meraih juara secara tiga kali berturut-turut.

Mantan gelandang serang Real Madrid ini, telah menyamai rekor manajerial seperti Arrigo Sacchi, Alex Ferguson, Pep Guardiola dan Jose Mourinho dalam memenangkan trofi dua kali, meski hanya mengambil alih Real pada Januari 2016. Hal itu tidak menyurutkan ambis Zidane untuk melebih rekor manajer tersebut

Zidane telah mengimbangi pengalaman dan strategi dengan baik. Membawa satu tim untuk tampil di puncak turnamen berlevel tinggi sangatlah diinginkan oleh pelatih lain. Keinginan untuk meraih ‘juara Liga Champions tiga kali berturut-turut sudah di depan mata. “ Saya sudah bermain sepakbola sejak usia 18 tahun, saya berurusan dengan banyak pelatih, banyak pemain yang sangat bagus, banyak ego. Saya tahu ruang ganti dengan sangat baik dan saya tahu persis apa yang terjadi melalui kepala pesepakbola, ”kata Zidane seperti dikutip irishtimes.com, pada Kamis (24/05/2018).

Menyatukan Fikiran

Zidan yang merupakan seorang mantan pemain sepakbola, tetap akan memberikan yang terbaik bagi tim. Namun hal itu, haruslah dikerjakan secara bersama-sama, baik itu pemain ataupun offisial menyatuikan fikiran untuk meraih yang terbaik. “ Itu sangat penting bagi saya. Ada banyak pekerjaan dan filosofi di balik ini. Saya bukan pelatih terbaik, saya bukan yang terbaik secara taktis, tetapi saya memiliki sesuatu yang lain, semangat dan harapan. Itu lebih berharga,” ujar Zidane.

Zidane mengungkapkan, sebagai haruslah mengerti akan permasalah yang ada di setiap pemain. “ Saya telah memahami cara mengelola pemikiran setiap pemain, dan harus pula peka terhadap permasalahan. Jadi, setiap pertandingan jeda, ketika di ruang ganti, persoalan dilapangan harus dibahas dengan menerima masukan dari seluruh pemain, agar selalu ada perbaikan dipertandingan selanjutnya,” ungkapnya. (TMN-YOFE)

Related posts

Leave a Comment