Sering Tersendat-sendat, Pemerintah Permudah Akses Pupuk Petani

akses-pupuk-peetani

Topmetro.News – Pemerintah perlu benar-benar mempermudah akses pupuk petani di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu perlu dalam rangkaian pengembangan sektor pertanian di nusantara. selain itu akses pupuk petani itu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di pedesaan.

Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari Kamis (31/5/2018) mengingatkan akses pupuk petani baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi tidak bisa diperoleh petani dengan lancar di sejumlah daerah. Pendistribusian akses pupuk petani di daerah sering tersendat-sendat.

Akses Pupuk Petani, Mediasi Perbankan

Hal itu, ujar dia, juga mengakibatkan hambatan yang serius bagi petani sehingga pemerintah selayaknya merespons secara struktural seperti melakukan mediasi kepada perbankan.

Politisi PDIP itu menambahkan, bila perbankan tidak mau memasuki bisnis mediasi untuk petani, maka dapat berpotensi berdampak kepada inflasi dan tingkat kemiskinan desa.

Anggota Komisi XI DPR RI Nur Chayati berpendapat, program asuransi pertanian yang dimiliki pemerintah diharapkan dapat memudahkan dan tidak memberikan beban persyaratan yang berat. “Walaupun asuransi ini tergolong murah kalau dihitung, karena 80 persen ditanggung pemerintah, tetapi masyarakat merasa susah ketika akan mengklaim asuransi ini,” kata Nur Chayati.

Menurut dia, masih ada sejumlah kendala teknis yang terjadi di lapangan yaitu terkait dengan beratnya persyaratan yang diterapkan pihak asuransi bagi petani yang ingin melakukan klaim.

Untuk itu, politisi PKB itu berbagai pihak terkait dapat mengecek ulang mengenai teknis pembayaran kerugian agar peserta program asuransi jangan dipersulit dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Tingkatkan Efisiensi Pabrik Pupuk

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi pabrik pupuk sehingga harga komoditas strategis tersebut bisa lebih terjangkau oleh petani.

“Kita membangun pabrik baru pupuk di Pusri untuk menggantikan pabrik yang lama agar bisa lebih meningkatkan efisiensi produksi pupuk,” kata Menteri Rini kepada wartawan di Palembang, Jumat (11/5/2018).

Di tempat terpisah, Airlangga Hartarto selaku Menteri Perindustrian mengatakan pabrik pupuk yang baru dibangun itu memang lebih efisien karena penggunaan gas hemat tentu harga petani lebih rendah dan subsidi dari pemerintah akan turun.

Konsep revitalisasi, mengggantikan sejumlah pabrik yang sudah tua dan boros konsumsi bahan baku gasnya dengan pabrik baru yang ramah lingkungan, efisien konsumsi bahan baku dan hemat energi.(tmn)

sumber: antara

Related posts

Leave a Comment