Netizen Protes Penghentian Pencarian Korban

hentikan pencarian

topmetro.news – Beredarnya berita bahwa pencarian korban tenggelam KM Galungan Bangun dihentikan sementara, mengundang protes warga dan pengguna medsos.

Protes itu mereka sampaikan, dengan asumsi, masih ada korban hidup di tengah Danau Toba. “Kenapa upaya penyelamatan tidak dimaksimalkan ya. Apakah karena Basarnas sudah mengetahui bahwa mereka tidak bisa diselamatkan lagi ya. Kalau kejadian di Jawa, mereka sangat maksimal kerja, tidak kenal lelah, karena nyawa manusia harus diselamatkan baik hidup ataupun mati,” kata seorang netizen.

“Kalau karena cuaca maka dihentikan, saya berpendapat kurang setuju. Karena cuaca tidak mungkin selama satu malam ini ‘buruk’. Jadi sebaiknya dilanjut,” kata netisen lainnya.

Terlalu Sadis?

Seorang anggota WA Group forum-parSamosir menuliskan, “Bagaimana ini Pak Bupati kok dihentikan. Kita bayangkan ada korban yang masih megap-megap dan apakah mereka masih bertahan sampai besok?”

“Terlalu sadis cara itu kalau dihentikan… Sorry bangat kalau saya salah dan siap salah,” sambung anggota lainnya.

Anggota grup lainnya mengimbau, agar semua pihak terlibat pencarian. “Para pemilik banana boat yang di Tuktuk Ambarita maupun yang di Parbaba Parapat boleh lah kesana Amang karena mana tahu ada yang terapung menggunakan kayu-kayu kapal atau pelampung yang terseret ombak menjauh dari kapal dan sedang megap-megap Amang,” katanya.

“Maaf sadis kalau dihentikan. Baru empat jam,” sambung yang lain.

Mengenai alasan gelap sehingga pencarian dihentikan, netizen pun kurang bisa menerimanya. “Waduh. Kenapa gelap jadi masalah ya? Kok miskin dengan genset ya,” tanya seorang anggota WAG, juga dari forum-parSamosir.

Ranah Hukum

Soal adanya rencana keluarga korban membawa masalah ini ke ranah hukum, terkait kapal tak laik jalan dan kelebihan penumpang, pengacara asal Jakarta Andar M Situmorang mengatakan, peristiwa itu otomastis sudah melanggar hukum.

“Tidak usah dibawa pun ke hukum. Itu otomatis sudah harus bawa ke ranah hukum. Penjarakan pemiliknya dan jurumudinya. Akibat perbuatanya mengakibatkan hilangnya nyawa-nyawa. Sudah kelebihan penumpang, pelampung pun tidak ada. Perawatan kapal tidak ada. Tidak laik berlayar, dan sebagainya,” kata advocat kelahiran Urat Samosir ini. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment